Part #31 : Rintihan Kenikmatan Suli

“Aaauuhh… Sakit, biii…” jerit manja Suli merasakan Aseng junior menyeruak masuk dalam dalam, merobek hymen, selaput dara yang sudah dijaganya selama ini dengan baik. “Huushh… Sakit, yaa? Sabar ya, deek… Sebentar aja… Huussh…” ajo...

Part #35 : Setelah Seminggu Liburan Yang Menyenangkan

Sudah seminggu ini aku balik kerja lagi setelah seminggu liburan yang menyenangkan di kampung halaman, di Sumatera Barat sana, sekaligus menghadiri dan menjadi wali nikah adik kandungku, Selvi. Di liburan itu aku dan keluargaku...

Part #34 : Cakar Mandalo Rajo

“Jadi apa maksud undangan Inyiak kali ini?” tanyaku. “Tentu saja untuk merebut hakku…” senyumnya masih lebar. “Baiklah… Inyiak Mandalo Lelo… Aku terima…” jawabku berdiri tegak menghadapnya. Aku dan dia menyatukan tangan dan membungkuk satu...

Part #33 : Ternyata bahagia itu mudah

Kami cabut dari penginapan bungalow itu sekitar jam 10 pagi dan langsung menuju Padang. Sayangnya ibuku dan besannya sudah lelah dan tak jadi ikut sampai ke pulau Cubadak. Lagipula katanya dirinya dan besannya gak...

Part #32 : Ratih un-Niqob

“Siapa yang mengajarimu silat harimau Mandalo Rajo ini… Tidak sembarangan Inyiek Mandalo Sati mengajarkannya pada orang yang akhirnya jatuh ke lembah hitam sepertimu… Siapa?” tanyaku serius. ‘Tentu saja guruku… Dunsanak juga bisa Mandalo Rajo…...

Part #30 : Meniduri Istri Ajo Mansur

“Kalapiah den dak dapek naiak lagi-ma, Seng…” (Burungku gak bisa naik lagi, Seng) kata jo Mansur sedikit ragu-ragu. “Gak bisa naek… lagi?” kagetku. Itu mimpi buruk bagi seorang pria. Apa karena masalah umurnya? Ajo...

Part #29 : Good bye Medan

Burung-burung liar berkicau riang di atas pohon mangga Golek-ku. Angin berdesau-desau berhembus menggoyangkan dedaunan rimbun tajuknya yang berbentuk piramid. Mulai berbunga lagi setelah buahnya habis kemaren itu dibagi-bagi ke tetangga. Apalagi Aida beberapa kali...

Part #36 : Indehoi dengan istri tercinta

Sejak serangan tengah malam abis indehoi dengan istri tercinta, aku memperkuat pagar ghaib untuk melindungi rumahku. Kalian boleh menyerangku saat aku ada di luar rumah sesuka hati kalian. Tapi kalo di rumah, kalo bukan...

Part #28 : Thresome Dengan Dani Dan Sandra

“Lu mau tau, gak?” “Apa, kak?” “Dani dari tadi udah bangun…” WHATDEFAKK!! Terlihat memang ada gerakan kecil di sana pertanda kalau itu bukan gerakan normal orang yang sedang terlelap tidur. Itu gerakan seseorang yang...

Part #27 : Fantasy Sex Mbak Dani Gadis Berhijab

Benar kata kak Sandra kalo kami berdua bakalan bosen sampe mo mati di seminar yang membosankan itu. Pembicaranya garing dan gak bermutu sama sekali. Keknya itu orang dapat jabatannya nyogok atasannya pake lonte. Kami...

Part #26 : Desahan Nikmat Sandra

Sore hari, di saat semua para staff kantor sudah pulang kerja, kantor kosong. Beberapa lampu yang tak perlu dinyalakan sudah padam, meninggalkan hanya beberapa lampu utama. Bahkan para OB sudah pulang dari tadi setelah...

Part #25 : Setoran Sperma Untuk Sandra

Tanpa bersih-bersih yang pantas kami makan di restoran hotel ini. Pelayannya senyum-senyum karena pastinya bisa membaui aroma perlendiran dari kami berdua yang sangat kuat. Kak Sandra hanya menyemprotkan parfumnya dan aku hanya cuci keris...