Burung Jalak Season 2
Setelah ibundanya meninggal karena sakit, Jalak Harnanto (Nanto) yang sudah yatim piatu tinggal di desa dengan Kakek-nya. Beberapa tahun tinggal di desa, sang kakek akhirnya juga wafat. Nanto pun kembali ke kota untuk melanjutkan hidup dengan bekerja dan kuliah melalui dukungan kawan-kawan dan keluarganya yang tersisa. Semua demi masa depan yang lebih baik.
Tapi hidup si bengal tidak semudah yang ia bayangkan. Kerasnya hidup di kota, rangkaian pertarungan jalanan, tantangan pertempuran tangan kosong yang entah kenapa selalu menghampiri, manis pahit kehidupan yang naik turun seperti roller-coaster, dan lingkaran wanita yang menyambanginya silih berganti menjadi takdir hidup yang harus ia jalani.
Nanto sadar betul, hitam tak selamanya hitam seperti putih tak selamanya putih.
Inilah kelanjutan kisah perjalanan Nanto si Bengal. Untuk kisah perjalanan sebelumnya dapat dibaca pada serial Burung Jalak Sesion 1 .
Cerita ini adalah karya fiksi. Semua karakter, tempat, dan peristiwa yang termuat di dalamnya bukanlah tokoh, lokasi, dan kejadian nyata. Kemiripan akan penamaan, perilaku, penggambaran ataupun kejadian yang terdapat dalam cerita ini murni ketidaksengajaan dan hanya kebetulan belaka. Saya tidak menganjurkan dan atau mendukung seandainya terdapat aktivitas negatif seperti yang mungkin diceritakan.
Mohon maaf sebelumnya jika cerita ini juga akan sangat minim adegan SS (sex scene) dan mungkin lebih banyak menitikberatkan pada adegan pertarungan. Jika anda mencari rentetan adegan SS dan proses binal-binalan dari awal sampai akhir maka ini bukan cerita yang tepat. Read at your own risk.
Mudah-mudahan berkenan.
Selamat menikmati, sobat ambyar.