Part #35 : Haris dan pekerjaannya

Hari ini Haris kembali disibukkan dengan pekerjaannya. Sebenarnya dia kadang ingin bersantai sejenak begitu melihat rekan-rekannya di kantor sempat bersenda gurau, membicarakan berita terbaru atau apapun yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan di kantor....

Part #34 : Waktu berjalan dengan begitu cepat

Waktu berjalan dengan begitu cepat. Tak terasa, sudah 2 bulan Haris dan Anin menjalani kehidupan mereka yang baru sebagai suami istri. Anin sudah pindah, sekarang tinggal bersama dengan Haris, dan tentu saja Rani. Sejak...

Part #33 : Anin

Perlahan-lahan Anin membuka matanya. Udara dingin dari AC di kamar ini sedikit mengganggu tidur nyenyaknya. Saat dia bergerak, dia terkejut dan langsung membuka matanya lebar-lebar, saat merasakan ada tangan yang memeluk dirinya. Tapi dia...

Part #32 : Now it’s not about me or you, it’s us

Pesta resepsi pernikahan Haris dan Anin sudah selesai digelar. Haris dan Anin sendiri saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke sebuah hotel berbintang yang akan menjadi tempat mereka menghabiskan 2 malam kedepan. Terlihat senyum...

Part #31 : Pernikahan

“Mas, mas Haris, bangun mas..” “Hemm…” “Maas banguun, udah siang ini lho..” Perlahan Haris membuka matanya, dilihatnya Rani disitu. Diapun menggeliatkan badan sebelum akhirnya benar-benar membuka matanya. “Jam berapa Ran?” “Udah jam 10 ini.”...

Part #30 : Stressed

Hari pertama Haris menggantikan posisi Eva benar-benar membuatnya pusing. Kalau sebelumnya dia masih bisa sediki bersantai, hari ini tidak bisa seperti itu. Sejak pagi dia sudah langsung disibukkan untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri dan juga...

Part #29 : Congratulation Dear

Sebulan berlalu sejak Haris mengingkari janjinya kepada Anin dengan berhubungan dengan Lidya lagi. Semua sudah kembali seperti biasa, karena saat itu, setelah dia dan Lidya melakukan hubungan terlarang itu, keesokan harinya Lidya langsung pulang...

Part #28 : But you’re already promise

Lidya​ “Jangan bilang kalau kamu, udah macem-macem sama mbak Viona?” “Ii,, itu…” “Tuh kan, bener ya? Kamu udah macem-macem sama mbak Viona ya? Hayoo ngaku!!” “Lid Lid Lid, aduuh lepasin dong sakit nih..” Haris...

Part #27 : Tangled thread

“Mas, kamu nggak balik ke kantor?” Haris dan Anin saat ini sudah berada di rumah Haris. Dari rumah makan tempat Anin bertemu dengan Mira tadi, mereka langsung pulang ke rumah ini. “Nggak, aku tadi...

Part #26 : Enough, you’re just the past, let us be happy

Siang hari yang terik, Anin tampak sedang berada di kantin kampusnya. Hari ini dia sudah selesai mengerjakan kewajibannya, mengisi mata kuliah yang dia diminta untuk menggantikan sementara dosen yang sedang ke luar negeri, dan...

Part #25 : Appears when needed

Sudah lebih dari sebulan waktu berlalu setelah Haris datang ke rumah Anin untuk meminta restu kepada orang tuanya. Kini Haris dan Anin kembali menjalani rutinitasnya seperti biasa. Anin kembali disibukkan dengan penelitian tesisnya, sedangkan...

Part #24 : Plan and Plan

“Mas, apa nggak sebaiknya mobil mas Haris yang di Solo kita bawa kesini aja?” “Lha emang kenapa Ran?” “Yaa kan kasihan kalau kayak gini terus. Masak mbak Anin yang jemput kita, yang ada kan...