Part #22 : CLBK
Aku langsung melihat tanggal efektifnya, ternyata senin minggu depan dan besaran renumerasi yang ku terima sejumlah tiga kali lipat dari apa yang kuterima di perusahaan yang sekarang.
“Dibelakang ada yang spesial pak” pak AA memberikan tambahan
Aku membalik beberapa halaman dan di sana ada tertulis bonus perekrutan sejumlah setahun gajiku di perusahaan sekarang dengan keterangan ditransfer setelah aku menandatangani surat ini. WOW!!!
“ini beneran, Pak?” kataku kepada pak AA masih gak percaya.
“justru itu, maka saya sebut spesial, Pak Andre. Itu bentuk komitmen dan penghargaan saya buat Pak Andre” kata Pak AA sembari tersenyum
“itu sih belum seberapa ndre.. nanti kalau kita sudah jalan, akan ada lagi yang membuat kamu lebih tercengang hahahahaha” kata pak Momo.
“Hahahahaha.. betul Pak Momo, tapi itu nanti saja ya Pak Andre..” Pak AA menimpali.
“Pak AA dan Pak Momo, saya sangat menghargai bapak berdua, tanpa bermaksud mengurangi rasa hormat, ijinkan saya untuk berdiskusi dahulu dengan istri saya.”
“silakan, Pak Andre bisa telepon istri pak Andre sekarang, sementara menunggu kami boleh makan pagi dulu ya Pak.”
“baik Pak, silakan. Mohon waktunya pak AA”
Pak AA mempersilakan dengan mengatupkan kedua tangannya di dada. Aku berjalan di tengah taman bunga ini, agak menjauh dari mereka..
“Ara… “
“ya mas..”
“ini aku lagi di tempat Pak AA, beliau …… (aku menjelaskan pertemuan pagi ini pada Tiara)”
“hhhhmmm.. kalau itu tidak menganggu kontrakmu sama roni, go ahead. Take it”
“koq kamu langsung setuju?”
“kamu itu orang yang perlu tantangan dalam hidup kamu, kalau sesuatu udah kamu rasa membosankan seperti yang terjadi di tempat sekarang, kamu akan cari tempat yang memberikan tantangan lebih buat kamu. Di sana nanti tantangan itu gk akan pernah berhenti, kamu akan terus bergerak dan berpikir. Ambil mas…”
“Okey cintaku”
“ssiiiippp eemmuuaaahhh..”
“Eemmmuuaaahhh”
Aku kembali menemui Pak AA dan Pak Momo,
“Baik Pak, saya akan tandatangani surat ini, mengenai pekerjaan detilnya nanti saya diskusi dengan Pak Momo aja kan pak?”
“Betul Pak Andre, saya senang sekali pak andre bisa bergabung dengan kami. “ kata Pak AA menyalamiku setelah menerima salinan surat kontrakku
“Selamat bergabung ya ndre…” Pak Momo ikut menyalamiku sambil menepuk nepuk bahuku.
“Saya juga senang bisa bergabung, terutama sekali bisa mendapatkan kepercayaan ini. Saya akan berusaha maksimal untuk membantu Pak AA dan Pak Momo.”
“Itu yang saya dan Pak Momo harapkan.” Kata pak AA.
Pertemuan ini dilanjutkan dengan makan pagi bersama, setelah itu aku pamit ke kantor.
Di perjalanan ke kantor notifikasi MBanking ku berbunyi, ada transferan masuk sebesar setahun gajiku. WOW!!
Sampai di kantor aku langsung membuat surat pengunduran diri, yang ditanggapi dengan super duper kaget oleh pak Johan. Pak Johan berusaha menahanku agar tetap di sini, tapi dengan berbagai alasan aku bersikeras untuk resign dan diakhiri dengan janji, akan diberikan jawaban setelah Pak Johan konsultasi dengan Pak Momo.
……………………
Menjelang makan siang, Bu Aliyah sekretaris pak Momo ke ruanganku
“Pak Andre, diminta temani Pak Momo di makan siang di hotel K**ski. Beliau udah di sana.”
“ohh.. baik bu,”
Aku segera bersiap dan langsung meluncur menuju hotel K***ski dengan jalan kaki dari kantorku. Sampai di resto, aku tengok tengok dan kulihat Pak Momo melambaikan tangan kepadaku.
“Siang Pak Momo” kataku menyalami Pak Momo
“Siang ndre. Yok kita di luar aja, di smoking area.”
“Baik Pak.”
“Ndre.. makasih ya kamu bersedia bergabung bersama kami, kalau mau jujur ini adalah keinginan Pak AA sendiri. Saya tadinya rekomendasikan Johan, tapi Pak AA kelihatannya udah jatuh hati sama kamu, makanya dia bersikeras kamu joint sama kita, saya percaya feeling Pak AA gk pernah salah.”
“oh ya pak?”
“iya ndre, kalau seandainya johan yang join, ya kamu saya naikkan jadi Dir HR, tapi kita gk tau ya rencana yang diatas”
“betul Pak.”
“Btw Pak Momo dulu pernah di AAA Group ya pak?”
“bener.. makanya saya dipanggil lagi sama beliau.”
“Oalah.. CLBK nih pak..”
“Ya begitulah, cintanya pak AA ke saya masih kuat banget, gk rela dia saya tinggalin hehehehehe”
“BTW, kerjaan kita tuh nanti sebenarnya pa ya pak? Jujur aja semua kayak masih misterius gitu..”
“nah soal misterius nih, ndre… kamu mulai hari ini harus benar-benar bisa jaga rahasia ya, karena apa yang kita kerjakan nanti benar-benar sensitif dan hanya sedikit orang yang terlibat”
“Trus sebenarnya apa yang kita kerjakan pak?”
“ada tiga tahap di sini, yang pertama adalah pra akuisisi. Tugas kita adalah membuat kajian mendalam tentang perusahaan itu, semua data disediakan oleh konsultan dan auditor. Kita menelaah data itu dari sisi top management, apakah perusahaan ini layak untuk diakuisisi atau tidak.”
“okey, tahap selanjutnya?”
“Post Akuisisi. setelah akuisisi oleh Pak AA, RUPS akan mengumumkan susunan direksi baru pengendali perusahaan itu, kitalah yang akan ditunjuk sebagai jajaran direksi. Nah tugas kita adalah menyehatkan perusahaan itu”
“Tahap ketiga, pak?”
“tahap ketiga adalah tahap Lanjutan. Setelah semua grafik kinerja perusahaan positif, Pak AA akan jual perusahaan itu lewat berbagai cara, bisa IPO, bisa penjualan saham terbatas, bisa undang investor luar untuk bergabung, bahkan bisa dijual ke AAA group. Disini inilah dagingnya. Kita akan mendapatkan bonus dengan besaran tertentu tergantung nilai penjualan.”
“Kalau dari tiga tahap ini, artinya kita akan selalu memulai dari perusahaan yang sakit ya pak?”
“belum tentu juga, bisa jadi perusahaan kecil dengan prospek luar biasa kedepannya”
“Biasanya berapa lama pak, kita dikasih waktu untuk membuat perusahaan itu jadi sehat?”
“Ya.. antara dua tahun sampai lima tahun. Tapi saya optimis tiga tahun harusnya beres.”
“Well tight target loh itu pak…”
“Makanya Pak AA perlu orang-orang seperti kita yang mampu gerak cepat dan gk kenal lelah”
“trus siapa lagi pak selain saya yang akan bergabung?”
“Gk ada lagi, kamu yang terakhir?”
“Loh katanya ada tiga orang lagi yang seperti saya?”
“memang, dan mereka sekarang sudah bergabung. Nanti hari senin saya kan kenalkan dengan semuanya.”
“Loh bapak udah kenal semuanya?”
“saya sudah bergabung sejak lima bulan lalu, tapi pergantian CEO kan gk semudah itu, harus melalui RUPS, jadi ya sementara masih double job”
“Tapi senin nanti udah fulltime di sini kan pak?”
“Yups.. dan aku senang banget akhirnya kamu yang bergabung bukan Johan. Paling nggak saya ada teman merokok hehehehehe”
“Hahahahaha…”
“Ndre.. siang ini saya tunggu surat resign kamu ya, udah buat?”
“Udah Pak, ada ditangan Pak Johan”
“Good.., transferan udah masuk?”
“hahahaha udah pak, langsung masuk saat perjalanan saya ke kantor tadi pagi”
“Mantap…”
“BTW kantornya dimana ya Pak?”
“Kantor tetap nggak ada, ndre.. senin kita ketemu di rumah Pak AA seperti tadi, pagi jam 7. Semua kajian kita kerjakan dirumah masing-masing. Saya putuskan kita meeting update seminggu dua kali di hari selasa dan kamis, tempatnya nanti menyusul, bisa dimana aja. Setelah penunjukkan kita jadi direksi, baru kita punya kantor tetap.”
“Siap pak…”
Aku langsung berpikir, intensitasku telp dengan marissa akan jauh berkurang, tapi selama masih ada pelatihan di hari Jum’at rasanya gk akan ada masalah berarti.
“Yuks makan, ndre..”
“Mari Pak Momo”
Dan seperti sudah direncanakan Pak Momo sebelumnya, permintaan resignku di approve bahkan dengan one day notice, artinya besok aku gk perlu ngantor lagi. Aku dengar Pak Johan sempat protes terkait one day notice, tapi pak Momo bersikeras dengan beralasan bahwa aku memegang data sensitif sehingga diupayakan tidak sempat membocorkan data itu pada kompetitor. Caretaker untuk pekerjaanku adalah Seno.
Sontak seluruh divisiku menjadi heboh, sore ini situasi menjadi ramai sekali karena semua berkerumun di ruanganku, meminta penjelasan masuk akal, kenapa aku resign dan diperlakukan one day notice.
“Boss.. gua gk habis pikir sama keputusan manajemen buat boss” kata seno emosi
“Ya .. apapun itu, manajemen pasti sudah mempertimbangkan. Dan inilah keputusan terbaik mereka.” Kataku menenangkan
“Gila boss andre resign aja kita kaget-kaget setengah mati, tambah lagi one day notice. Loe gk bikin kesalahan apapun kan boss?” Juan menambahkan juga dengan emosi.
“kalau kesalahan sih pasti bikinlah.. kita manusia kan gudangnya kesalahan..” kataku dengan tenang
“Gk bisa begini boss, gw ikut loe kemanapun loe pergi. Besok gw ajukan resign juga” kata seno
“Mas Seno apa-apaan sih, klo mas seno ikutan resign, divisi kita gimana?” amel gantian protes dengan kata-kata seno barusan.
“Seno, lu tetap di sini, lu gantiin gw!” kataku tegas
“Tapi boss, gw respek sama loe, gw gk terima perlakuan manajemen ini ke loe”
“Seno, lu respek ma gw?”
“iya..”
“Sungguh dari dalam hati?”
“Iya boss, gimana nggak, loe ambil gw dari perusahaan comberan ke sini, lu ajarin gw macem-macem mulai dari prosedur sampe psikologi industri, lu utangin gw buat gw ambil S2. Gimana gw gk respek ma lu boss?”
“ya udah klo gitu, loe gw tugasin tetep disini, jagain legacy gw. Pastiin ini divisi tetep jalan sesuai arahan kita. Klo loe respek ma gw harusnya loe terima penugasan dari gw ini.”
“hhhmmmm… tapi gw gk terima klo manajemen….”
“Seno! loe gk tau apa yang terjadi sebenernya, nanti ketika gw udah diluar gw akan cerita banyak ma loe, tapi saat ini…. gw mohon dengan sangat loe jagain legacy gw disini. Bisa loe?”
“bisa boss..” kata seno melunak setelah aku membentaknya tadi
“dan buat kalian yang lain, siap-siap hari minggu ada undangan makan-makan farewell party kita ya..”
“Ya boss..” kata mereka lesu
“Semangat dong…” kataku sambil tersenyum.
“Siap boss” kata mereka masih dengan lesu
Bersambung