Terpaksa Menikahi Gadis Berjilbab Yang Masih SMA
Cerita ini bermula ketika sedang jalan jalan tak sengaja melihat seorang pejar SMA yang cantik dan seksi itu, kelihatanya dia masih perawan, dalam hatu aku harus bisa sex dengan nya. Penasaran ? lanjutttt…
Saat pulang dijalan yg biasanya dia lalui tiba tiba ada sepasang tangan yg kekar memaksa dan menarik Sonya dari belakang kemudian gadis yg berjilbab cantik itu diseret ke dalam perkebunan karet yg sepi, dia sempat memberontak tapi apa ada kekuatan gadis berjilbab itu hanyalah seberapa kecil dari pria kekar itu.
Kisah kelam yg di alami Matha gadis berjilbab itu dimulai dia diseret sampai menuju gubug yg nampaknya tempat itu sebagai istrihat petani sekitar, tapi saat itu memang sepi karena waktu sudah menunjukan malam hari, Dijungkalkannya tubuh Sonya ke atas matras yg ada didalam ruangan gubuk itu seraya melucuti pakaiannya sendiri hingga telanjang bulat. Nampak kemaluan pria bertopeng itu mengacung tegak sepertinya ia sudah tidak sabar lagi memperkosa siswi SMK berjilbab itu.
Sonya yg terlentang diatas matras nampak panik seraya menjerit ia berusaha kabur. Namun apadaya sebuah pukulan keras mendarat telak diperutnya. ?Akkhh??, pekiknya tertahan menahan sakit sambil terjerembab diatas matras. Tubuhnya terbaring melengkung dgn tangannya memegangi perutnya yg ditonjok tadi. Belum sempat hilang rasa sakit pukulan diperutnya tadi tiba-tiba pria bertopeng yg telah telanjang bulat itu menyingkap rok abu-abu panjang seragam sekolahnya keatas sampai sebatas pinggang.
Nampak sepasang paha dan betis mulus miliknya dihiasi sepasang sepatu kulit serta kaus kaki putih panjang. “Ampun pak tolong jangan perkosa saya”, pinta Sonya memelas. Pria bertopeng itu tidak menghiraukannya malah menampar wajah cantiknya hingga siswi berjilbab itu tidak mampu berkata apa-apa lagi selain menjerit tertahan sambil menangis tersedu-sedu.Tangan kasar pria itu mulai melucuti celana dalam Sonya.
Belahan vag1na yg nampak ditumbuhi bulu-bulu halus miliknya kelihatan mengundang selera pria itu. Diraba-rabanya vag1na dara berjilbab yg masih mengenakan seragam sekolah namun rok abu-abu panjangnya yg sudah tersingkap itu dgn tangan kanannya sembari terkadang jari tengahnya masuk menusuk-nusuk kedalam. Gadis berjilbab itu menggelinjang seraya kedua tangannya mencengkeram erat pinggiran matras.
Seumur hidupnya belum pernah ia merasakan perlakuan seperti ini. Dalam hati Sonya hanya bisa menjerit seraya mengutuk nasibnya yg sial. Kepalanya yg terbungkus rapi jilbab warna putih itu hanya bisa menggeleng-geleng pelan seraya menahan perasaan aneh yg mulai merasuki dirinya. dgn air mata berlinang bibirnya mendesah pelan sedangkan tubuhnya terkadang menggelinjang pelan.
Kelihatannya perlakuan pria bertopeng itu perlahan membuat alam bawah sadarnya mulai terangsang. Kemaluan milik siswi berjilbab itu perlahan mulai basah oleh lendir yg keluar dari dalam vag1na.Melihat calon korbannya itu mulai terangsang akibat permainan jemarinya tangan kiri sang pria durjana beringsut menjamah kancing hem putih seraya melepasnya satu persatu sembari tangan kanannya tetap mengobel kemaluan si dara berjilbab.
Tampak sepasang payudara nan ranum milik ABG berjilbab yg tertutup oleh BH dan bawahan jilbab putihnya. Disibaknya bawahan jilbab putih itu seraya menyingkap BHnya. Payudara yg bulat padat dgn sepasang putting coklat nampak tegak mengacung. Lalu tangan kiri pria durjana itu kini sibuk memilin dan meremas putting dan buah dada milik Sonya. Semakin lama gerakan mengelinjang tubuh siswi berjilbab itu semakin intens.
Nafasnya naik turun terengah-engah sedang bibirnya mendesah perlahan. Kelihatannya ABG berjilbab itu mulai tenggelam dalam birahi akibat perlakuan lelaki bertopeng itu. Jemari kanan pria itu mulai basah oleh cairan yg mengucur dari dalam vag1na Sonya. Dan lelaki bertopeng itupun menghentikan permainan jemarinya dari vag1na dan buah dada dara SMK berjilbab itu.
Pria itu ingin segera merasakan kenikmatan vag1na legit milik korbannya itu. Dilebarkannya kedua paha sang gadis berjilbab itu seraya mengarahkan p3nis yg besar miliknya kearah vag1na Sonya. Dan, “Aakkhhh…”, jerit gadis berjilbab itu menahan rasa sakit yg ada diselangkangannya itu. Matanya terpejam seraya menggigit bibir bawahnya. Kedua tangannya mencengkeram erat matras. Nafasnya tersengal-sengal menahan sakit.
Perlahan senti demi senti p3nis pria itu berpenetrasi kedalam vag1na perawan sang siswi berjilbab korbannya. Belahan vag1na dara itu nampak menggembung seiring dgn masuknya p3nis tersebut. Sesaat kemudian ia memberi nafas kepada gadis belia berjilbab yg ditidurinya itu agar kemaluannyanya dapat menyesuaikan diri terlebih dahulu dgn ukuran p3nisnya yg begitu besar merangsang, sehingga terlihat bibir kemaluannya telah ikut melesak masuk kedalam pula tatkala dipaksa harus menelan batang p3nis lelaki itu yg kini sudah menancap pada vag1nanya disela-sela kedua belah pahanya yg terbuka.
Kenikmatan demi kenikmatan yg dirasakan oleh bajingan itu ternyata sangat bertolak belakang sekali dgn apa yg dirasakan siswi berjilbab itu kini. Ia yg baru kali ini di sebadani oleh seorang lelaki begitu merasakan kesakitan yg amat tak terperikan. Jeritannya yg tertahan begitu terdengar berulang kali seakan tiada henti mengiringi kemenangan lelaki perkasa itu yg berhasil menaklukkannya dan membuat Sonya dgn terpaksa merelakan keperawanannya tanpa ampun dibawah dekapan lelaki bajingan yg memperkosanya secara brutal ini.
Sementara jilbab putih sebahu milik gadis itu seakan terlecut-lecut mengikuti arah kepalanya yg terus terbanting- banting di atas matras ke kiri dan ke kanan seakan tak rela atas apa yg terjadi menimpa dirinya ini. Linangan air matanya turun berderai lagi membasahi kembali kedua pipi mulusnya serta mengisi alur bekas air mata lalunya yg telah mengering.
Didekapnya tubuh gadis belia berjilbab yg kini berada dibawahnya dan dada bidang perkasa nan sarat dgn bulu- bulu lebatnya itu menekan kedua belah payudara korbannya. Wajah lelaki itu menelusuri leher jenjang yg tertutup jilbab putih dari siswi SMK itu sehingga membuat kepala Sonya tak lagi dapat bergolek kesana kemari.
Dipagutnya leher jenjang sang perawan berjilbab itu dgn rakusnya dari pangkal telinga sampai pundak kanannya, melumuri area itu dgn air liur kemenangannya. Puting susu sebelah kiri gadis itu yg semakin mekar ranum memerah dipilin oleh pertemuan ibu jari dan telunjuk tangan kanannya yg kasar, dgn gencar diremas-remasnya bongkahan daging susu yg masih mencuat indah keatas dan sama sekali belum kelihatan turun sama sekali serta masih berbentuk bulat kenyal dan memadat indah mempesona nan menghiasi bagian dadanya yg jatuh dalam dekapan sang pria jahanam itu.
Ciuman ganas penuh birahi yg luar biasa buas dari sang durjana kepada korbannya menutupi suara erangan dan rintihan siswi berjilbab itu. Kedua bibir dari insan berlainan jenis ini bertemu seketika dalam peraduan adegan indah persetubuhan nan terlarang itu. Lidah lelaki itu telah memasukki rongga mulut mungil sang dara berjilbab yg terpejam erat dan menari-nari di dalamnya berusaha Terus didera bertubi-tubi ciuman sang lelaki, kini Sonya hanya bisa pasrah merelakan lidahnya yg telah dikaitkan oleh tarian lidah lelaki tersebut yg elastis,kadang pula lemas seperti tali yg meliuk-liuk maupun mengait lidah mungilnya.
Setelah dirasanya telah puas mencicipi keperawanan sang dara, kini p3nis yg cukup lama terbenam di dasar vag1na itu kini ditariknya perlahan dan kedua jembut mereka yg tadinya melekat erat seakan telah menjadi satu itu mulai terpisah ruah. “Psshh…! sleph.. wes hewess..!”, suara yg ditimbulkan dari pelepasan batang pelir yg tertancap pada kemaluan sang perawan itu begitu sangat khas sekali di telinga dan proses terenggutnya kesucian gadis berjilbab itu dimulailah.
Kini seiring dgn pergerakan urat intim lelaki jahanam itu yg telah keluar sepertiga dari ukuran batangnya dari dalam belahan intim kemaluan dara berjilbab itu yg merekah membuat bibir-bibir vag1na korbannya menjadi ikut tertarik sampai monyong kedepan. Bersamaan itu pula dari sela-sela lubang vag1nanyanya dimana kulit-kulit kemaluan bajingan itu bersarang didalamnya, kini tampak berkilat-kilat basah oleh lendir vag1nanya yg melumasi jajaran tonggak daging pelirnya mulai menetes darah segar kesuciannya yg pada akhirnya berhasil direnggut paksa jua dari tubuhnya.
“Mmpphff! Ugh! Ughff!!”, itulah suara rintihan dari seorang dara berjilbab yg terdengar saat keperawannya telah terenggut seutuhnya oleh sang lelaki maniak durjana pemetik bunga nan penuh nista ini, sementara sela-sela vag1nanya yg telah diluluh lantakkan itu masih berdesis-desis tatkala melepaskan batang pelir lelaki tersebut dari dasar peranakkannya diiringi senyum kemenangan kepala rampok itu.
Mulut lelaki itu melahap belahan payudara kanan gadis itu dan menelan puting susunya sekaligus, lalu disedot- sedot dgn buas penuh dgn nafsu hewaniah. Tubuh setengah telanjang siswi SMK berjilbab itu sampai menggeliat-liat dibuatnya seiring dgn dimulainya hentakkan pinggul lelaki itu diantara kedua kaki indah mengangkang dgn rok panjang abu-abu yg tersingkap sampai sepinggang.
Kini korbannya yg mengenakan jilbab putih itu telah takluk pada kejantanannya. Derai-derai air mata di pipi mulusnya itu telah dibersihkan pula oleh telapak tangannya yg kekar. Sepasang betisnya yg masih mulus terbentang kencang itu kini dikepitnya diantara kedua ketiak dari lengan perkasanya kiri dan kanan. Kaki-kaki indah yg masih memakai sepatu warna hitam dgn kaus kaki panjang berwarna putih yg terjuntai itu tampak bergerak-gerak seiring hujaman lelaki bajingan itu pada lubang vag1nanya dan seragam putih abu-abu yg teringkap itu sudah bermandikan oleh peluh persetubuhan terhempas- hempas dibuatnya.
dgn posisi setengah jongkok lelaki jahanam itu terus menggenjot tubuh Sonya yg masih begitu kencang dan padat diusia mudanya. Kedua tungkai paha gadis itu kini ditekan oleh kedua tangannya sehingga kangkangannya semakin jelas dan lebar dgn kedua tumit kaki indahnya bertumpu pada kedua belah pundak berkulit gelap sang durjana tersebut.
Wajahnya yg cantik dgn jilbab putihnya semakin mendongak kebelakang Kedua kakinya semakin tertarik keatas bertopang pada pundak kiri dan kanan sang lelaki jahanam yg telah leluasa menikmati kehangatan tubuh mudanya itu. Dalam posisi yg sebegitu rupa ini membuat bongkahan dari pantat gadis yg berkulit putih mulus licin itu semakin mencuat keatas mempertontonkan lonjakan-lonjakan kejantanan lelaki itu yg masih terlihat seret keluar masuk pada vag1nanya.
Kedua biji pelir lelaki itu yg terpontang-panting menabrak-nabrak jalan masuk lobang pantatnya semakin nyata mengiringi lelehan lendir kewanitaannya yg telah bercampur aduk dgn darah kesuciannya nan terus menggenangi mulut vag1nanya dan dijadikan bulan- bulanan olehnya. Cairan surgawi kepunyaan gadis berjilbab itu telah merembes sampai membasahi lubang anusnya yg begitu kecil tak berdaya nan berwarna merah muda sungguh menawan hati ini beserta bercak-bercak darah keperawanannya yg telah direnggut Matras tempat tumpuan adegan persetubuhan mereka itupun mulai berdentum-dentum seiring dgn suara decakan peret pada lubang kemaluan dara berjilbab yg digagahi oleh bajingan zina ini.
“Ough… ohh.. ohh.. ternyata enak sekali memekmu ini sayg.. Ohh.. ohh.. sempit sekali sihh..? masih peret nihh Uhh.. Ohh… Ouh”, seloroh itu diantara tarian maksiatnya menikmati kehangatan daging belia korbannya ini. “Ahh…! ahh..! aduhh..! perih Pak.. Oh.. oh.. jangan keras-keras.. uhh..ahh”, pinta Sonya itu akhirnya. “Enak sayg?! Hah?! Bagaimana sekarang?! Masih sakit yach?! aduh kasihan.. tahan sebentar yahh manisku? Ohh.. ohh.. Ouh..”, balas lelaki itu yg asyik menggenjot vag1na milik siswi berjilbab itu. “Sshh.. ahh… sshh.. ohh.. pelan-pelan Ppakk.. ahh.. ahh.. ahh”, pintanya di sela-sela tubuhnya yg terhentak- hentak tanpa perlawanan lagi.
Senang sekali sang bajingan itu mendapati korbannya kini telah pasrah melayani keinginannya. “Jangan ditahan terus dong ku ini sayg.. terima saja apa adanya.. lebarkan kakimu supaya tidak terlalu sakit lagi manisku.. ohh.. ohh.. legit sekali kepunyaanmu ini.. ohh”, perintah itu yg kiranya langsung dipatuhi oleh gadis cantik berjilbab itu yg semakin membuka rentangan kakinya hingga semakin jelas bibir memeknya yg melesak ke dalam dan memonyong ke depan mengikuti hunjaman p3nis besar yg tertanam didalam isi belahan daging surganya.
Liang anus gadis berjilbab itu juga turut mengembang dan menguncup terkena pukulan-pukulan kedua biji p3nis lelaki jantan itu yg terbanting-banting di bongkahan pantat yg mungil mengangkang seakan sengaja ia mempertontonkan miliknya yg indah namun terlarang Kedua tubuh itu terus bergumul seakan tak peduli lagi akan keadaan malam yg semakin larut dalam keheningannya, seakan tak terpisahkan lagi dalam gelora nafsu membara yg menyala-nyala dikamar gubuk yg telah pengap dan sesak oleh permainan asmara nista berbirahi hina ini.
Meskipun telah lewat masa seperempat jam berlalu, namun tak membuat lelaki perkasa itu mengendorkan goygan pinggulnya dan terus melesak-lesakkan pelirnya mengaduk-aduk isi dalam lubang kemaluan dara berjilbab itu yg telah sembab membengkak dan semakin memerah warnanya. Tak lama kemudian tubuh dgn hem putih lengan panjang yg terbuka dgn rok abu-abu panjang yg tersingkap sepinggang itu yg berada dibawah lelaki durjana tersebut menggelinjang kencang seiring dgn luapan puncak orgasmenya yg kedua.
Perut rampingnya yg dihiasi pusarnya nan begitu indah tampak berkedut-kedut mengikuti gelinjangan tubuh setengah bugilnya. Kedua kakinya yg masih bersepatu itu kini menendang-nendang di udara menahan luapan puncak kenikmatannya yg melanda sekujur tubuh dgn hem putih lengan panjang yg terbuka itu. Dan belum lagi kelojotan siswi berjilbab itu terhenti, lelaki itu segera mencabut p3nisnya dari dalam liang vag1nanya yg tengah bergetar didera arus birahi sanggamanya. “Wess hewess.. poof!!”, begitulah suara yg dihasilkan saat batang kejantanan lelaki itu dicabut dari jepitan lubang kemaluan Sonya yg telah kehilangan keperawanannya ini.
Sekujur kulit luar dari p3nis nan demikian perkasanya penuh dgn lelehan lendir vag1na yg bercampur dgn lumuran darah segar kesucian siswi SMK berjilbab cantik itu yg belepotan melumuri tonggak daging kejantanannya yg masih mengacung tegak mengangguk-angguk. Kedua tungkai kaki gadis itu di angkat keatas tinggi-tinggi dari matras sehingga ujung kaki yg masih mengenakan sepatu itu terjuntai indah menggantung tanpa daya.
Di dalam sepatunya itu kedua otot dari jari-jari kaki indahnya mengatup dan membuka sangat cepat sekali bergantian membendung gelora birahinya yg kembali telah berhasil dibangkitkan oleh lelaki itu. Bongkahan pantatnya terhidang jelas tepat berada pada wajah lelaki itu yg menadahkan lidahnya pada perbatasan antara belahan bibir vag1na gadis berjilbab putih tersebut dgn daerah duburnya dan ia tempelkan disitu.
Berikutnya dari mulut vag1nanya yg kini sudah tak berbentuk garis vertikal yg sempit seperti tadi itu, malah kini telah terpecah menjadi dua garis bergelombang dgn kelentitnya yg bengap dan basah itu terkuak sejelas- jelasnya disertai oleh lelehan lendir memeknya keluar dari lubang senggamanya nan semakin merekah menjadi sebesar ukuran sebutir telur burung puyuh.
Cairan yg keluar dari vag1na itu langsung ditelan oleh lelaki itu dgn rakusnya bak orang yg tengah kehausan nan amat sangat. dgn lahapnya jilatan lidah lelaki itu sampai menyeruak-ruak kedalam isi belahan kemaluan korbannya, menyapu segenap dinding bagian dalam vag1na gadis malang itu sampai licin tandas tanpa tersisa sedikitpun. Tubuh dgn hem putih lengan panjang yg terbuka milik dara itu kini terjerembab pada hamparan matras yg terbentang awut-awutan disana sini dan ditengahnya telah terdapat noda darah dari kesuciannya.
Jilbab putih yg dikenakannya pun basah oleh keringat yg menucur deras dari kepalanya. Selain itu sebagian rok panjang abu-abu seragamnya dibasahi oleh keringat keduanya dan juga lendir- lendir yg berasal dari kedua kelamin yg berbeda jenisnya tersebut. Keletihan yg amat sangat mendera tubuh dgn seragam sekolah yg tersingkapnya kini telah lusuh tanpa tenaga lagi, seakan tulang-tulangnya telah terlolosi semuanya.
Belum lagi usai mengatur helaan nafasnya yg masih menderu-deru, tetapi kini tubuh setengah telanjang gadis itu yg ramping itu dibalikkan secara paksa oleh lelaki itu sehingga tertelungkup. Tangan-tangan kurang ajarnya menyusupi bagian bawah perutnya yg telah menempel pada kasur ranjangnya, setelah itu ditariknya keatas, dan bongkahan pantat gadis yg telah lemas itu terjungkit keatas kini.
Bajingan itu menekuk kedua lutut korbannya sampai pantatnya tampak dalam posisi menungging. Agaknya ia akan menyetubuhi dara itu dgn mengambil gaya dari yg tengah kawin. Namun sebelum itu tangannya berpindah lagi menyingkap rok abu-abu panjang milik Sonya yg sempat terjuntai kebawah menutupi pantatnya. Lalu ditelusurinya pantat itu dgn jemarinya dan menemukan posisi lubang anusnya berada, lalu lidah lelaki itu menyusupi kekedalaman belahan duburnya itu tanpa rasa jijik sama sekali mengingat lubang itu biasa digunakan untuk buang hajat.
Tetapi apalah artinya batasan itu jika dibandingkan dgn nilai kenikmatan yg dapat ia peroleh dari kelezatan anusnya sang gadis muda berjilbab dgn mengabaikan aroma tak sedap yg terpancar dari dalamnya. Setelah puas menjilati dubur dari sang siswi SMK yg begitu sangat lezat baginya ini, kini tubuh lelaki itu berlutut dihadapan tunggingan pantat korbannya, setelah itu batang p3nisnya kembali ia selusupkan ke dalam vag1na gadis itu yg telah kehabisan suaranya karena kecapaian melayani birahi lelaki perkasa ini.
Bajingan itu memperkosa vag1nanya dari arah belakang tanpa peduli sama sekali terhadap perasaan korbannya, yg ada hanyalah nafsu yg harus ia tuntaskan walaupun harus mempertaruhkan dirinya yg sewaktu- waktu dapat tertangkap oleh aparat hukum. Kembali kedua tubuh itu menyatu dan jembut yg menghiasi bawah perut lelaki itu seakan terjepit pula ke lubang anus dara bidadari cantik berjilbab ini tatkala p3nisnya terus menyodok-nyodok isi dalam liang kemaluannya.
Menjelang tengah malam, sepasang insan berlainan jenis itu meraih orgasmenya untuk yg ketiga kalinya dalam posisi menungging, namun baru kedua kali jikalau dihitung dari saat mula Sonya disetubuhi lelaki jahanam tersebut. Malangnya pelajar berjilbab itu tak sadarkan diri lagi usai mencapai puncak surga duniawinya dari lelaki itu yg staminanya begitu sangat luar biasa.
Rasanya jarang sekali lelaki yg mempunyai daya tahan tubuh seperti pria durjana bertopeng ini Setelah puas mereguk cairan lendir madu surgawi yg telah dihasilkan kembali oleh vag1na gadis itu pada puncak kenikmatannya tadi. Ia menelentangkan kembali tubuh gadis berjilbab itu yg telah pingsan dan menaruh kedua tumit dari kaki dara itu yg setengah telanjang ke kanan kiri bahunya lagi untuk kemudian menggenjot kembali tubuh si siswi belia berjilbab ini dgn brutal.
Tampak sekarang pompaan p3nis lelaki ini pada vag1na korbannya terus bertambah kecepatannya, sementara hamparan matras dibawahnya itu telah benar-benar basah oleh keringat keduanya yg semakin memanas. Andai saja Sonya tidak sadarkan diri seperti sekarang ini, mungkin ia akan meminta ampun karena pasti vag1nanya akan terasa nyeri diperlakukan sedemikian brutalnya oleh pemerkosa tersebut.
Barulah pada pukul setengah satu pagi, tubuh lelaki itu bergetar hebat diatas tubuh korbannya yg pingsan untuk sekian lamanya dan tanpa sepengetahuan siswi SMK berjilbab nan cantik ini, bajingan itu memuntahkan segenap akhir puncak dari nafsunya yg meledak-ledak kedalam tubuhnya. Paha yg terbuka membentuk huruf “V” dari tubuh Sonya itu ditekannya kuat-kuat.
Tubuh kekarnya seakan telah lekat menjadi satu dgn korbannya. Akhirnya lelaki itu sedang memuntahkan seluruh persediaan cairan mani lelakinya yg sejak tadi tersimpan di kedua belah biji p3nis besarnya nan perkasa. Cairan mani dari kemaluan lelaki itu yg mengandung benih-benih cintanya kini memuncrat- muncrat mengisi rongga rahim siswi berjilbab itu yg tengah dalam keadaan subur malam itu.
“Croot..! serr.. serr.. creet.. cret!”, benih lelaki itu begitu tersembur dgn sangat cepat menyemburat kuat ke dalam isi dasar belahan vag1na Sonya sang siswi SMK berjilbab yg dikangkanginya tanpa pelindung sama sekali.
Gadis belia berjilbab itu hanya diam terpana merasakan lahar panas mengalir deras kedalam liangnya…..”Ahhhhhhh…….. ….”, pekik puas pemerkosa bertopeng itu sembari kedua tangannya mencengkeram rok abu-abu panjang seragam sekolah Sonya yg tersingkap sepinggang. Lalu durjana itupun rubuh menindih tubuh korbannya dgn rasa puas tak terkira. Suasana ruangan di gubuk itu kembali sepi yg nampak hanyalah pemandangan seorang pria bertopeng telanjang bulat sedang menindih tubuh seorang perempuan belia berjilbab putih dgn seragam putih abu-abunya telah tersingkap serta awut-awutan.
Tamat