Part #6 : Awalnya Sih Cuma Jadi Bahan Akhirnya Jadi Kenyataan
Hari yang ditunggu pun tiba, saya berangkat dengan ijin ke GF untuk kerja lembur di hari sabtu dan langsung menuju stasiun kereta yang sudah kami tentukan. Pukul 7.30 saya sudah sampai stasiun tetapi belum ada kabar dari Bu Ria, cukup cemas jika tiba – tiba bu Ria membatalkan event kami hari itu. Pukul 8.00 akhirnya ada notifikasi dari Bu Ria, dan mengatakan jika dia sudah berada di kereta. Jantung sudah mulai deg-degan dan sudah tidak sabar menunggu kedatangan bu Ria. Yang ada dalam bayangan saya bu ria menggunakan lingerie yang saya berikan kemarin. Perjalanan dari stasiun dekat rumah Bu Ria dan stasiun tempat kami bertemu seharusnya hanya 15 menit, tetapi terasa sangat lama, pukul 08.20 bu Ria memberi kabar jika dia sudah berada di pintu stasiun dan saya bergegas menjeputnya. Saat itu bu Ria menggenakan gamis cukup lebar seperti ibu – ibu yang akan datang ke acara kondangan, tidak seperti pakaian formal yang bu ria kenakan saat bekerja. Bu ria membuka pintu dan segera masuk ke mobil saya :
Bu Ria : udah lama ya ran nunggunya, maaf tadi ngurusin anak – anak dulu sebelum saya titipkan ke mertua saya
Saya : ga kok bu, santai aja yang penting kan Bu Riau dah disini, berarti jadi nih kita..hehe
Bu Ria : ya jadi lah..kamu udah booking hotel kan?
Saya : udah dong bu, ini akses nya..
Bu Ria : waah..saya deg2an ran
Saya : udah siap bu, kita jalan yak..
Bu Ria : hehe iya ayok..
Saya : bu ria pake lingerie yang kemarin kan
Bu Ria : pake ran, sesuai request kamu.*** kliatan ya?
Saya : gimana mau kliatan bu, orang Bu ria aja pake gamis gede gitu
Bu Ria : hehe..sengaja ran, biar ga nyeplak Gstringnya..
Saya : oo pantesan, bener juga sih, ntar takut ada orang yang ngeh Bu Ria pake Gstring malah ntar pada mikir aneh2 lagi
Bu Ria : makanya saya sengaja pake gamis
Saya : o iya bu, kita ke minimarket dulu ya, beli kondom sekalian beli cemilan
Bu Ria : lah ngapain pake kondom, ga usah lah ga berasa ntar
Saya : ntar kalau jadi gimana bu?
Bu Ria : udah kamu tenang aja, saya udah bawa obatnya, yang penting tiap jam 6 saya minum
Saya : beneran aman bu?
Bu Ria : iya aman ran tenang aja
Saya : hehe..saya baru pertama kali ini nanti bu, ML tanpa kondom
Bu Ria : serius? Lha sama pacar kamu selama ini?
Saya : pakai lah bu, ntar kalau jadi malah ribet urusannya
Bu Ria : haha..kamu belum siap ya
Saya : ya siap ga siap sih bu
Pukul 08.50 kami sampai di hotel dan saya langsung parkir di basement kemudian masuk melalui lift lobby dan masuk ke kamar kami tanpa ada yang curiga. Saya sedikit diuntungkan dengan keadaan saat itu yang mengharuskan setiap orang menggunakan masker, sehingga lebih mudah untuk kami berjalan – jalan di tempat umum tanpa ada yang mengenali. Kami sudah berada di kamar kami dan reflek saya langsung memeluk Bu Ria dari belakang.
Bu Ria : ran ran..kamu tu ya, saya taruh barang dulu..
Saya : kelamaan bu, saya udah nunggu – nunggu waktu kita seperti ini
Bu Ria : udah ga tahan ya kamu?
Saya : iya bu, kita Cuma punya waktu 3 jam sebelum check out ini. jadi bener – bener harus dimaksimalkan bu..
Bu Ria : sama ran saya udah nunggu – nunggu dari kemarin takut ga jadi hari ini
Bu ria berbalik badan dan tepat berada di depan saya,tidak menunggu waktu lama saya mulai mencium bibir bu Ria, saya melakukan dengan penuh nafsu..
Bu Ria : pelan – pelan ran, kita punya 3 jam..
Saya : maaf bu saya udah ga tahan
Saya mencoba mengikuti ritme bu Ria dengan berciuman secara perlahan, dan cukup lama 15 menit kamu berciuman, hingga saya mendengar nafas bu Ria mulai berat, lidah bu Ria mulai bermain di mulut saya dan saya membalas permainan lidah bu ria, semakin cepat ritme kami berciuman, tangan saya mulai bergerilya meraba p*ntat bu ria yang saya idam – idamkan, saya remas – remas sambil kami masih berciuman cukup lama.
Bu Ria : ran saya udah ga tahan
Saya : kita mulai bu
Bu Ria : kamu duduk ran
Saya kemudian duduk di kasur dan bu ria mulai menyajikan pemandangan yang selama ini hanya saya bisa liat dari videocall. Bu ria mulai melepaskan kancing belakang gamisnya dan membuka perlahan dari atas dan diturunkan secara perlahan – lahan ke bawah. Mulai dari payudaranya yang tertutub bra hitam berenda yang saya lihat di aplikasi jual beli, membuat saya menelan ludah karena memang seksi sekali kemudian dia turunkan lagi ke perut dan terus kebawah hingga sekarang terlihat gstring hitam yang digunakan bu ria. Sekarang bu ria hanya menggenakan hijab, bra hitam dang string hitam di tubuhnya. Dia melihat saya dan tersenyum menggoda.
Saya : tangannya di atas bu terus berputar
Kembali bu Ria hanya tersenyum dan melakukan apa yang saya minta. Tangannya dia naikkan ke atas dan saling menggenggam satu sama lain, hingga terlihat ketiak mulusnya terilhat kemudian dia berputar perlahan hingga terlihat p*ntat indahnya yang belahannya masih tertutup gstring berendanya. Pemandangan yang sangat indah menurut saya, badannya yang kecil, pinggul dan p*ntatnya yang lebar benar – benar menbuat saya nafsu ingin menikmati tubuhnya. Tetapi saya mencoba bersabar agar tidak merusak suasana
Bu Ria : kaos & celana kamu buka juga dong
Mengikuti permukaan Bu Ria saya mulai membuka kaos dan celana saya hingga menyisakan boxer yang isinya sudah mulai menonjol ingin dibebaskan.
Bu Ria : celana dalam kamu buka sekalian ran, kasihan itu kontol kamu ga bisa nafas
Saya hanya tersenyum mengikuti apa yang diminta bu Ria dan sekarang justru saya yang terlebih dahulu terlanjang bulat. Kemudian bu Ria datang mendekat kearah saya yang sedang duduk di bibir kasur dan mulai menarik tangan saya untuk berdiri. Kembali bu Ria mengajak saya berciuman kali ini dia tidak menggunakan ritme pelan lagi seperti sebelumnya tetapi dengan nafsu yang sudah menggebu – gebu. Saya balas ciuman bu ria sambil meremas – remas p*ntatnya yang besar kemudian bu ria mulai turun ke bawah menjilati dada dan putting saya tidak lama turun kembali ke bagian yang memang dia inginkan setelah saya melepas semua pakaian saya. Ya dia mulai berlutut menggenggam mantab kontol saya dan menjilati bagian ujung kontol saya, mulai dia mengulum dan memasukkannya ke dalam mulut kecilnya. Hanya ¾ bagian saja yang mampu dia lahap untuk dimainkan keluar masuk ke mulutnya. Rasa sedikit sakit yang saya rasakan terabaikan dengan pemandangan indah yang saya liat. Saya melihat p*ntat indah besar Bu Ria yang sedang berlutut dengan badan dan kepala sedikit maju karena sibuk melakukan aktivitas BJ. Saya benar – benar sangat menikmati apa yang terjadi saat itu. Setelah puas dengan batang kontol saya bu ria mulai melanjutkannya dengan menjilati kantung biji saya sambil tangannya mengocok – ngocok batang kontol saya dan rasanya menjadi lebih nikmat dari sebelumnya. Bu ria benar – benar menikmati apa yang sedang dia lakukan dengan pelan – pelan dan lembut, begitupun dengan saya. Tetapi hal tersebut membuat saya menjadi sudah tidak sabar berganti giliran untuk menjamah tubuh bu ria. Saya angkat bu ria dan saya baringkan di tempat tidur, kedua tangannya saya pegang dan saya letakkan di atas kepalannya. Tubuh Bu Ria saya tindih menggunakan badan saya sehingga dia tidak bisa bergerak dan hanya bisa pasrah dengan apa yang akan saya lakukan.
Saya : sekarang giliran saya Bu
Bu ria hanya tersenyum dan terdengar suara nafasnya yang sudah mulai berat. Saya mulai dengan menjilati lehenya dari dagu hingga belakang telinganya, hanya suara nafas dan desahannya yang saya dengar. Saya lanjutkan dengan menjilati lengan dalamnya hingga bagian ketiak mulusnya, badannya mulai menggelijang berontak membuat saya semakin kencang memegang tangannya jilatan saya lanjutkan di area dadanya, turun ke belahan payudaranya, bu ria hanya mendesah dan mendongakkan kepalanya ke atas. Saya lepaskan genggaman tangan saya dari tangan bu ria dan saya beralih menarik ke atas bra yang menutupi puttingnya, saya mulai menjilati putting bu ria satu persatu, desahan bu ria semakin terdengar lebih kencang sambil sesekali memanggil nama saya. Tangannya mulai memegang kepala saya dan meremas remas rambut saya cukup kencang ketika saya mulai menghisap putingnya.
Bu Ria : ran..isep lagi..yang kenceng..enak banget isepan kamu..
Bu Ria : remesin satunya ran
Bu Ria : ganti satunya yang di isep..cepetan..
Selain desahan dan kata “aahh” itu kalimat yang keluar dari mulut bu ria selama saya memainkan pentil dan payudaranya. Setelah puas dengan payudaranya saya mulai menjilati bagian perut bu ria hingga bagian atas vaginanya yang masih tertutup gstring tetapi tangan saya tidak beranjak dari kedua payudaranya yang masih tetap meremas – remas keduanya. Kemudian saya menggeser bagian gstring bu ria yang menutupi vaginanya kesamping dengan tangan kiri saya hingga terlihat bagian intimnya yang sudah basah, saya membuka bibir vagina bu ria dengan jadi tengah dan jempol saya kemudian jari telunjuk memainkan klitorisnya.
Bu Ria : ran..jangan itu..jangan saya ga kuat..
Saya : saya jilatin ya bu?
Bu ria hanya mengganggukkan kepalanya. Saya tidak langsung menjilati klitorisnya, tetapi saya mulai dari pangkal pahanya memutar dari kanan samapi ke kiri, kemudian saya jilati bibir vaginanya yang sudah basah ( Rasanya sedikit asin dan tidak memiliki aroma sama sekali, saya yakin bu ria sudah mempersiapkannya sebelumnya), bu ria mulai protes kenapa saya tidak langsung menjilati klitoris dan lubang vaginanya.
Bu Ria : raaan..saya udah ga tahan,
Bu Ria : jilatin itilnya, isepin..
Saya pun menuruti permintaan bu ria untuk menjilati klitorisnya yang sudah memerah, bu ria semakin kencang mendesah, badannya menggelinjang dan tangannya meremas kencang bantal. Saya mainkan klitorisnya dengan lidah saya dan sesekali saya hisap, kemudian sambil saya masukkan jari tengah saya ke lubang vaginaya, sangat licin dan mudah sekali masuk karena cairan vaginanya. Saya mencoba menambahkan jadi manis saya ke lubang vaginanya terasa sekali cengkraman vagina hangatnya dan dia sama sekali tidak proses, hanya desahan kencang yang keluar dari mulutnya. Saya mulai mengocok vaginanya dengan perlahan sambil terus menjilati klitorisnya.
Bu Ria : saya ga kuat ran
Bu Ria : raaan..
Bu Ria : saya mau keluar (kata bu ria sambil mendorong vaginanya ke mulut saya)
Bu Ria : raan.. saya keluaaaar (teriak bu ria yang sudah mencapai klimaks sambil menjambak rambut saya)
Saya membiarkan bu ria untuk beristirahat sejenak, tetapi apa yang terjadi. Bu ria bangkit melepaskan hijab, bra dan gstringnya kemudian bu ria memposisikan diri untuk saya dapat melakukan penetrasi dari belakang (doggie style).
Bu Ria : masukkin ran, saya pengen ngerasain kontol panjang kamu di meki saya
Tanpa menunggu lama saya mengikuti instruksi bu ria, saya gesek – gesekkan kepala kontol saya di belahan vagina bu ria kemudian saya masukkan perlahan hingga masuk semua batang kontol saya. Diluar dugaan, vagina bu ria terasa sangat sempit, cengkramannya kencang. Saya mulai memompa vagina bu ria dengan ritme sedang. Ini adalah pertama kali saya merasakan vagina perempuan tanpa menggunakan kondom.
Bu Ria : hmmm..enak ran, pentokin ran..rahim saya dalem..pentokin..
Saya : iya bu, vagina Bu ria sempit banget
Bu Ria : teruss ran ,..
Saya : saya ga kuat bu..enak banget vagina ibu..
Bu Ria : keluarin aja..cepetin kocoknya..keluarin di dalem
Ya…hanya 5 menit saya bisa menahan cengkraman vagina bu ria, saya keluarkan sperma saya di dalam vagina bu ria sambil saya peluk dari belakang tubuh bu ria. Setelah saya cabut kontol saya dari vagina bu ria, saya melihat cairan putih keluar dari vagina bu ria dan mengalir di pahanya. Saya merebahkan tubuh saya di kasur mengambil tisu dan memberishkan kontol saya, bu ria beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan vaginanya. Tidak lama bu ria keluar dari kamar mandi dan berbaring di samping saya sambil memeluk badan saya. Jujur saya malu dengan performa saya tadi, kami foreplay lebih dari 30 menit tetapi saya hanya 5 menit bertahan di vagina bu ria. berbeda dengan GF saya bisa bertahan hingga lebih dari 15 menit, apakah karena ini pertama kalinya saya berhubungan tanpa menggunakan kondom, sampai sekarang masih menjadi pertanyaan buat saya pribadi.
Saya : maaf ya bu, Cuma sebentar tadi
Bu Ria : gapapa ran..hehe, masih ada waktu 2 jam, santai..
Bersambung