Part #27 : Marissa mulai membuka kemejaku

Marissa mulai membuka kemejaku dan kaos dalam ku, melipatnya rapi dan memasukkan ke laudry bag. Kemudian menghampiriku lagi dan mencium dadaku sembari tangannya membuka ikat pinggangku dan pengait celana panjangku dan zippernya yang sedetik kemudian membuat celana panjangku melorot sampai ke mata kaki.

Ia kemudian bersuimpuh di hadapanku, melepaskan celana dalamku sembari tangannya tak lupa mengelus pelan rudalku yang mulai bereaksi agak membesar.

“Kamu duduk dulu el” katanya sembari mendorongku ke atas kasur. Kemudian marissa meloloskan celana panjangku dan celana dalamku dari kakiku, kembali semuanya dilipat rapi dan dimasukkan dalam laudrybag.

Marissa angkat telepon dan memanggil bagian room service lalu meletakkan laundry bag di depan kamar.

“dah kamu masuk duluan ke kamar mandi..” katanya memintaku duluan.

Gk lama marissa masuk lagi, tapi ternyata Tshirt dan leggingnya gk dibuka.

“koq gk buka baju?”

“kan yang mandi kamu, ngapain aku buka baju? Lagian aku udah mandi wweeekk”

“kalau basah?”

“Ya gimana caranya supaya gk basah dong..”

“ya udah, aku udah ingetin ya..”

“xixixixi iya…”

Aku segera menghidupkan mengatur tingkat kehangatan air dan menghidupkan shower dan turunlah air menyegarkan kepalaku dan tubuhku. Marissa masih ada di area kering toilet ini.

“udah..?” dia bertanya ketika aku mematikan shower.

“Udah” kataku

Ia kemudian masuk dan mengambil sabun cair mulai menggosok lembut seluruh tubuhku sampai bagian mata kaki. Melihat ia berjongkok seperti itu, timbul niat isengku, aku nyalakan shower yang segera saja disambut pekik kaget marissa karena seluruh tubuhnya menjadi basah.

Sengaja kuputar tubuh marissa agar basahnya menjadi sempurna, ia masih memekik diiringi suara tawaku. Tapi rupanya ini adalah rencana marissa, toketnya segera nyeplak di balik kaos ketat basahnya menampilkan puting sexy dibaliknya. Dan kulihat legging putihnya juga basah menampilkan cameltoe memeknya dengan jembut menerawang dibaliknya. Rambut basah, wajah cantik, toket nyeplak dan jembut menerawang merupakan paduan sempurna dari kata sexy yang segera membangkitkan batang kelaminku sampai batas maksimalnya.

Marissa kemudian membiarkanku kenyot toketnya dari balik kaos basahnya….
Ssshhhhh….. el.. desahnya menikmati sedotanku ada toket kenyal itu.

“bersihin sabunnya dulu el.. ssshhhh…” katanya sambil menyalakan kembali shower dan membiarkan setiap tetes air membasuh sabun dari tubuhku.

Kemudian kami bercumbu di antara tetesan air hangat dari shower dilengkapi dengan uap dari air hangat yang membuat suasana lebih syahdu. Marissa yang selama kami bercumbu sibuk mengelus lembut kelaminku, berhenti sejenak untuk menurunkan legging basahnya sampai setengah paha kemudian menyelipkan rudalku pada pangkal pahanya, gk dimasukin ke memek, hanya diselipkan saja.

GIla sensasinya, aku merasakan hangat permukaan memeknya pada bagian atas kontolku dan jepitan pangkal paha yang licin pada bagian lainnya ternyata memberikan sensasi tersendiri.
(Note: Gaya ini hanya bisa dilakukan pasangan yang tingginya kurang lebih seimbang ya..)

Kami kembali bercumbu beradu bibir, tanganku sibuk memainkan toketnya dari balik kaosnya sementara pinggulku bergerak maju mundur agar kontolku sempurna menggesek permukaan memek marissa. Gila…. tetesan air hangat, uap air, lampu temaram dan desahan dari marissa Ini foreplay terindah yang pernah aku lakukan sama lawan mainku.

Aku mematikan shower.
“Pindah sayang..” kataku

Marissa mengangguk dan kubimbing menuju area kering toillet dan aku dudukan di closet tertutup. Leggingnya segera ku lepas, kakinya ku arahkan satu bertumpu pada meja, dan kaki lainnya pada kaca pembatas area kering dan basah. Memeknya terbuka mempersilakan rudalku untuk memasukinya, tanpa acara jilmek lagi, aku segera menancapkan rudal coklatku pada liang kenikmatan miliknya.

Langsung kugenjot dengan RPM tinggi yang membuat marissa memekik dan mendesah bekali-kali setiap kali rudalku berhasil menggedor mulut rahimnya dengan keras. Wajah cantik di depanku ini meringis antara keenakan dan ngilu. Aku yang dari pagi udah merasa nanggung gk memberikan kesempatan banyak padanya untuk bernafas.

Setelah lima menit ku hajar marissa dengan terus dengan RPM tinggi diposisi ini, usahaku mulai membuahkan hasil, marissa mengejangkan kakinya lurus ke atas dan tangannya mencengkeram pinggiran closet,

“eeelll… aaaarrggggggg… hosssshhhhh acccchhhhhhh…
terus ell… yang cepet sayang…… acchhhh….
kooocccoookkk eelll… ccceeepppeettt ssshhh….

aaaakkkkk… ssshhhh aaaaakkkkkkkkuuuu ssammmppeeee elll…aaaccccchhhhhhhhhhh

marissa memekik merasakan puncak birahi yang menegangkan semua otot dalam tubuhnya dan membuatnya kseulitan bernafas…..
suasana hening sejenak setelah pekik terakhirnya dan kemudian

sssshhhhhhhhh…….. hhosshhh….. ssshhhh….. hhhooossssshhhhh….

kakinya lemas jatuh ke lantai dan badannya lunglai. Aku menghentikan semua aktivitasku untuk melihat pemandangan indah seorang perempuan didera puncak birahi.

Marissa memandangku dengan syahdu.. sambil mengigit bibirnya.
“Ennaakkk banget ell…”

Aku tersenyum kemudian menunduk mengecup bibirnya

“aku mau lagi.. xixixixi”

Ia kemudian agak menegakkan badannya melepaskan kaos basah yang masih digunakannya. Sementara kelamin kami masih terkoneksi dengan erat.

“sini sayang.. “ kata marissa kemudian melingkarkan tangannya di leherku dan kakinya di pinggulku.

“Udah?”

“El, pindah ke ranjang sayang.. tapi gk boleh lepas ya.. xixixixi”

Sedemikian rupa aku berupaya berdiri dari posisi berlututku dengan marissa tetap menempel pada diriku dan kelamin kami bertautan. Kemudian kubawa marissa ke kasur. Beberapa kali marisa memekik pelan merasakan tekanan kontolku pada mulut rahimnya setiap kali aku melangkah.

Dengan lembut kuletakkan marissa di kasur,

“xixixixi jagoan kamu el… bisa juga, aku pikir bakal lepas loh..”

“meremehkan aku ya hehehehehe”

“iya deh jagoanku, ayo sekarang di pentokin lagi… xixixixi”

“Naik dulu sayang..”

Marissa kembali melingkarkan tangannya di leherku dan kakinya dipinggulku, setelah firm aku merangkak ke atas kasur dan kemudian meletakkan kembali marissa dengan lembut.

“enak kali ya el.. kalau seharian kontol kamu di dalem kayak sekarang.. xixixixi”

“udah jangan kebanyakan mikir” kataku sembari menekan pantatku

“aaachhh.. ngilu tau!! Xixixixi’

“tapi doyan kan?”

“always honey.. making love with you always be a blessing for me”

Kami kemudian berciuman mesra dengan lembut dan pelan. Bagaimanapun moment-moment paling intim bersama seorang wanita apalagi secantik marissa, merupakan sesuatu yang menggairahkan buatku. Sementara kami berciuman dengan perlahan juga aku mulai menggerakkan pinggulku melanjutkan sessi yang terhenti barusan. Cengkeraman memek marissa jelas lebih dari Tiara yang sudah lebih dulu ratusan kali dirasuki rudalku ini. Dalam penetrasi pelan dan lembut seperti ini, jauh lebih terasa bedanya. Tapi marissa masih alami, belum terlalu ahli dalam memuaskan pasangannya, dalam hal ini tiara jauh menang.

Cumbuan bibir kami dan gesekan tusukan lembut kontolku membuat marissa segera naik kembali birahinya. Desahannya mulai menghiasi pemainan ini.

Rasanya belum sampai lima menit aku menggenjotnya dengan RPM rendah khas supir angkot lagi hunting penumpang.

“El… ssshhhh… cepetin elll….”

Aku mulai mempercepat RPMku secara gradual tentu membuat desahan marissa makin kerap terdengar.

“gila el…ssshhh…. enak banget sih kontol mu…”

Aku memutuskan melepaskan pertahanku dan segera memompanya dengan RPM maksimal.

“aaaccchhh… sshhhh hhhhoossss aaaccchhhh…. ssshhhhh” marisa hanya mampu memekik dan mendesah

“sssshhh… terus eelll… yang ceeeepppeeettt..”

Tiga menit dalam RPM tinggi membuat marissa mulai gk bisa kontrol gerakannya dan akupun mulai merasa spermaku terkumpul diujung kontol siap dimuntahkan..

“ssshhh… sshh…. shhhh…. cepetttiiin laagii eeelll.. aakkuuu maauuuu nyyyaammmmpeee…”

Aku makin kejam menghujamkan penisku dalam vaginanya berkali kali, suara berdecak keras diiringi desahan marissa membuatku gk tahan

Akhirnya pertahanakan kami berdua jebol,

“Eeerrrgggggg….” aku menggeram dengan menekan habis kontolku pada memeknya

“Aaaaacccccccchhhhhhhh…” marissa memekik panjang kemudian kami berdua mengejang kuat dengan nafas hampir putus.

“Eerrrggg…… eeeerrrggg…. eerrrrggggg….” beberapa kali aku menggeram setiap kali denyutan kontolku memuntahkan isinya dalam memek marissa.

Aku terguling ke sisi marissa membebaskannya dari tekanan tubuhku agar dia bisa mengambil nafas lebih baik. Kami berdua terdiam sibuk menata nafas kami masing-masing.

Aku berpikir kenapa aku merasa capek banget ya, aku coba ingat hari ini, pagi tadi genjot marissa, dan seharian goshow, kemudian melayani konsul sampai malem dan sekarang genjot lagi. hhhhmmm… pantesan tenagaku habis.

“enak el?”

“Banget cha.. tapi udahannya lemes hehehehe”

“Xixixixi terlalu semangat sih kamu sodokin akunya. Xixixixi”

Marissa kemudian bangkit mengambil beberapa tissue ngelap memeknya dan bekas lendir serta sperma di selimut ini.

“mas… boleh bantu buatin sop buntut dua ya.. “
“iya.. billnya masukin ke saya aja”

“tuh aku pesenin sop buntut biar kamu ngecharge lagi”

“makasih sayang…”

Setelah makan aku ke balkon untuk merokok, dan marissa menghampiriku lalu duduk di pangkuanku.

“enakan el?”

“banget, jadi kuat nih dua ronde lagi.. hehehehehe”

“memekku udah perih sayang..”

“emang lecet lagi?”

“dari pertama itu mah lecet terus atuh, tapi tadi di kamar mandi kamu nyodoknya kan langsung kasar gitu, kayaknya lecetnya kali ini lebih deh…”

“mana sini aku lihat”

“hussh enak aja, ini di balkon tau..”

“emang kenapa?”

“nggak mau ah…”

“ya udah.. nanti di dalem aku lihat”

“sperma kamu tadi kental banget loh…”

“emang berasa ya?”

“kan aku lihat dan perthatiin waktu aku lap tadi”

“bau gk?”

“nggak sih el.. maksudnya bau sperma kamu kayak biasanya aja”

“yuks udah, aku lihat memekmu..”

“genddooonnnggg”

Aku membopong marissa masuk, marissa senyum-senyum kegirangan seperti anak kecil.
Dan aku lihat emang ada sobek kecil seperti biasa dialami tiara, tapi di marissa agak lebih panjang sedikit.

“ada sobek kecil sayang…”

“ya aku tahu, dr kemarin juga begitu. Tp ini perih bgt”

“aku kasih liurku ya..”

“istrimu gini juga gk?”

“iya hehehehe”

“biasanya diapain?”

“kalau dia, sperma yg turun dilap tapi ada yg di kasih ke lukanya”

“oh ya? Koq kamu gk kasih tau aku dr kemarin2 sih?”

“kan kamu nggak nanya..”

“selain itu?”

“paling aku kasih liur ku aja sih..”

“ya udah, sok atuh..”

Bersambung

tante hot
Tante Sexy Yang Merenggut Keperjakaan Ku
hilang perawanku
Keperawananmu Membuktikan Cinta Sucimu
Foto Memek Mulus Tembem Masih Perawan Asli
Cerita Dewasa Selingkuh Sama Tante Sampai Hamil
Cerita sexs anak SMA nakal ngentot di dalam kelas
Ngewe dengan pasien sendiri
tante hot
Tante Ratna Sang Rentenir Cantik
Foto Cewek Nakal Bugil Pamer Memek Mulus
cewek galak
Ngentot Dengan Bos Ku Yang Galak
Foto Cewek Cina Cantik Putih Telanjang Memek Merangsang
Foto Bugil Jilbab Telanjang Bulat Dalam Mobil
rintih kenikmatan
Rintihan Kenikmatan Sang Juwita Hati
ngentot teman
Kenikmatan ketika aku sedang DIJARAH dua teman lelakiku bagian 2
Emak dan nenek ku ketagihan ngentot denganku
Foto Lesbian Jepang Sange Memek Muncrat Berlendir
mbak kost
Perjalanan kisah sex ku dari pacar sampai tetangga kost