Part #33 : Menikahi Silvia Anggraini
Setelah Silvi berkenalan dengan mbak Bella dan sekaligus mendapatkan restu, seminggu kemudian gw memperkenalkan Silvi juga dengan Sindy. Mereka berdua langsung akrab dan Sindy pun langsung merestui hubungan kita, karena keduanya memiliki sifat yang sama-sama manja jadi rasanya langsung klop aja gitu. Bahkan Silvi dan Sindy seakan berlomba-lomba untuk saling menunjukkan sifat manja nya ke gw tanpa rasa malu.
Puji syukur kini gw sudah menikahi Silvia Anggraini sang mantan dosen cantik pujaan hati. Pernikahan kita kini sudah memasuki tahun ke-3… Sebenarnya dulu gw punya keinginan untuk langsung menikah setelah lulus kuliah, namun karena satu dan lain hal akhirnya membuat gw baru bisa menikahi Silvi 3 tahun lalu.
Alhamdulillah nya selama pacaran hingga kini sudah 3 tahun menikah, tidak ada masalah besar yang terjadi.. Memang dalam suatu hubungan apalagi berumah tangga selalu ada permasalahan sebagai bumbu – bumbu kehidupan, namun semua itu bisa kita lalui dengan kepala dingin dan tidak ada satupun kata kasar yang keluar dari mulut gw maupun Silvi.. Yaaa bisa dibilang sampai saat ini hubungan kita selalu harmonis lah hehehe.
Kita juga sudah memiliki seorang buah hati tampan (mungkin efek dari mama nya yang cantik hehe) yang kini usianya 1.5 tahun… Alhamdulillah deh gw bisa merealisasikan apa yang dibilang ‘memperbaiki keturunan’ hahahah.
Gw dengan Silvi sekarang sudah memiliki sebuah rumah di daerah tengah kota, walaupun bukan di area komplek atau cluster namun akses rumah nya sangat mudah.. Jalanan rumah kita walaupun termasuk perkampungan namun sudah aspal dan layout nya sangat tertata seperti komplek atau cluster, jadi di setiap jalan nya akan selalu terhubung dengan jalan utama maupun jalan protokol perkotaan. Karena berada di tengah kota, jadi kemana-mana pun serba dekat, seperti ke mall, tempat kerja, rumah sakit dll.
Rumah ini sudah gw beli dan dipersiapkan dari sebelum menikah, hasil kerja keras gw dan Silvi, ditambah bantuan dari ortu dan mertua.. Sebenarnya cukup drama juga sih disaat perjalanan dalam memilih tempat tinggal hahaha.. Tapi gausah ane ceritakan lah ya biar jadi urusan keluarga aja hehe.
.
.
.
Bagaimana kabar para karakter yang memiliki kisah dengan gw?
Mbak Bella
Mbak Bella sudah menikah dengan mas Aldi satu tahun setelah ane berpacaran dengan Silvi, setelah 6 bulan menikah mereka kini sudah bahagia dengan pindah ke perumahan sederhana di pinggir kota.. Mbak Bella sudah memiliki dua anak, yang besar berumur 5 tahun dan yang kecil berumur 2 tahun.. Hubungan kita berdua tetap terjaga, keluarga kecil mbak Bella juga sering berkunjung ke rumah gw disaat mereka sedang ada keperluan di kota.
Sindy
Sindy saat ini sedang bekerja di salah satu perusahaan swasta, dia belum menikah namun sudah beberapa kali punya pacar.. Gw sudah sering menyarankan agar dia cepat menikah namun sampai saat ini sepertinya belum ada niatan dari dirinya untuk menikah. Hubungan kita juga tetap terjaga, Sindy masih sering main juga ke rumah gw untuk bertemu dengan keponakan nya yang sangat dia sayangi.
Vebri
Vebri sudah menikah dari setelah lulus kuliah dan langsung dibawa oleh suaminya ke luar pulau karena suaminya yang bekerja di salah satu BUMN, mau tidak mau dia pun harus ikut tinggal di sana.. Sebenarnya gw dengan Vebri sudah hampir tidak pernah berkomunikasi, namun gw masih bisa melihat kabar dia dari sosmed miliknya.
Wulan
Wulan saat ini masih belum menikah dan masih melanjutkan pekerjaan nya mengurusi hotel di kota ini, dia juga sudah memiliki pacar yang mungkin dalam waktu dekat juga akan menikah. Wulan masih sesekali main ke rumah gw disaat kerjaannya sedang senggang entah hanya untuk bersilahturami atau curhat tentang kehidupan bisnis nya.
Gw pun masih sesekali dimintai tolong oleh Wulan dalam urusan pekerjaan, ya tentu gw terima jika kerjaan gw sedang santai juga.. Gimana gak gw terima, orang nominal yang diberikan cukup besar setiap dia memberikan gw pekerjaan hahaha.. Sekarang mah setelah sudah berkeluarga, gw tentu sangat memperhatikan soal nominal demi kelangsungan hidup keluarga kecil gw wkwkw.
Btw, waktu gw nikah juga gedung pernikahan nya menggunakan gedung di hotel Wulan. Awalnya gw mau bayar uang sewa secara normal, namun langsung ditolak dengan tegas oleh Wulan.. Dia berikan sewa gratis untuk gedung tersebut sebagai hadiah pernikahan gw… Rejeki anak solehhh hehehe.
Udin
Udin kini berada di kampung halamannya, dia sedang melanjutkan bisnis keluarga nya dalam bidang pertanian.. Dia belum menikah namun masih berpacaran dengan pacarnya yang dari jaman kuliah dulu.
Ilham
Ilham kini menjadi guru di salah satu SMA di kampung halamannya.. Dia juga belum menikah, namun kabar terakhir dia sudah melamar pacar nya dan akan menikah dalam waktu beberapa bulan kedepan.. Pacar Ilham juga masih sama seperti dulu saat kuliah (yang pernah gw exe wkwkwk)
Memang dah.. Dua manusia jenglot ini walaupun muka dan kelakuan kek tai, namun kalau soal kesetiaan gak ada tandingan nya hahaha.
Michelle (Misel)
Kabar Misel? Hmmm akan terjawab di kisah ini.
Lalu bagaimana kehidupan sex gw dengan mereka? Hmmm bingung mau jelasinnya gimana hahaha.. Intinya semua hubungan seksual gw dengan mereka itu sudah terhenti sejak gw menikah dengan Silvi.
.
.
.
Gw saat ini sudah berusia 27 tahun dan bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi besar dari waktu lulus kuliah hingga sekarang.. Perusahaan ini adalah perusahaan tempat gw pkl / magang saat kuliah dulu. Berhubung atasan gw suka dengan tugas dan pekerjaan gw disaat magang dulu, gw pun langsung ditawari untuk kerja di perusahaan ini setelah lulus kuliah. Hingga akhirnya gw bekerja disini dari setelah menyelesaikan sidang skripsi hingga sekarang, izasah gw pun waktu itu nyusul hahaha.
Tak terasa kurang lebih sudah 6 tahun gw mengabdi di tempat ini, sekarang jabatan gw sebagai kepala tim software engineer dari perusahaan ini. Sebenarnya gw ditawari untuk jabatan yang lebih tinggi, namun gw tolak dengan halus, karena diumur segini gw juga masih terlalu muda untuk jabatan tsb hehehe. Karena jabatan inilah, segala pengembangan, pengujian, maintenance dll yang berhubungan dengan software adalah tanggung jawab gw.
Memang tanggung jawab gw jadi lebih besar, namun pekerjaan gw jadi lebih santai karena semuanya sudah dikerjakan oleh tim gw.. Sangat jauh berbeda ketika gw awal2 kerja di sini yang setiap harinya selalu dihadapi oleh segudang kerjaan yang harus segera diselesaikan. Kalau saat ini, gw hanya mengarahkan, mengawasi dan mengevaluasi pekerjaan mereka saja, hanya sesekali gw turun tangan jika memang ada hal yang diharuskan untuk gw turun tangan.
Oke kita mulai kisahnya..
Kisah ini terjadi pada kisaran setengah tahun lalu atau awal tahun 2023 ini…
Jumat, pukul 09.00
Saat ini gw sedang berada di kantor, gw beserta atasan2 perusahan ini sedang melakukan meeting rutin.. Singkat cerita, akhirnya gw ditunjuk oleh branch manager (kepala cabang) untuk pergi ke kantor pusat yang berada di ibu kota untuk meeting soal pengembangan software yang akan dilakukan beberapa waktu kedepan.
Akhirnya gw menunjuk Rudi, sang bawahan sekaligus tangan kanan gw untuk menemani ke ibu kota nanti.. Rudi ini berumur 25 tahun, hanya lebih muda 2 tahun dari gw namun dia memiliki skill yang sangat baik, dalam kerjaan juga ulet dan selalu bisa gw andalkan, maka dari itu gw menunjuk dia sebagai tangan kanan gw..
Gw sudah beberapa kali pergi ke ibu kota atau kota lain untuk urusan pekerjaan, entah itu dengan Rudi, atasan perusahaan gw yang lain, maupun dengan atasan gw sendiri yaitu ibu Ratna sang kepala cabang. Sebenarnya selain Rudi, gw juga bisa mengajak salah satu tangan kanan gw lainnya, namun karena dia adalah cewek muda yang cantik, jadi sudah pasti tidak akan dapet izin dari Silvi hahaha.
Sampai sekarang, Silvi memang masih memiliki sifat yang cemburuan. Namun gapapa, justru gw senang karena itu menandakan kalau dia beneran cinta dengan gw hehe.
Pasti banyak yang berpikir kalau cewek itu gw angkat sebagai tangan kanan karena muda dan cantik? Nggak dong hehehe.. Selama bekerja gw selalu profesional, gak pernah sedikitpun memandang soal fisik, karena bagian yang gw hadapi adalah soal IT, jadi tentunya gw memandang mereka semua dari otak dan ketekunan belajar mereka untuk bisa terus berkembang. Begitu pula dengan cewek satu ini, walaupun penampilan luar dia cantik namun otak nya cerdas banget, dalam pekerjaan dia selalu cekatan dan tak pernah malu jika ada yang ingin ditanyakan kepada gw.. Dia pun sama seperti gw dulu, dia magang disini dan langsung ditawari untuk kerja di sini setelah lulus kuliah.. Yaahh bisa dibilang kemampuannya 11 12 sama Rudi lah ya.
Pukul 20.00
Berhubung hari minggu nanti gw akan pergi ke ibu kota, hari ini gw putuskan untuk lembur agar pas masuk hari selasa kerjaan gw gak keteteran..
Loh kok hari minggu? Iya.. karena udah jadi kebiasaan gw berangkat satu hari sebelum hari yang ditentukan.. Ya sekedar untuk nongkrong2 dulu atau main2 dulu di kota yang dituju dalam urusan pekerjaan lah yaaa. Yakali udah keluar kota tapi cuma kerja doang kan pasti bikin stres jadinya hehe.
Gw sedang membereskan meja kerja dan bersiap-siap untuk pulang, Rudi pun ikut lembur dengan gw untuk menyelesaikan pekerjaan nya karena dia juga akan pergi ke ibu kota dengan gw.
“Hayu balik Rud” ajak gw setelah selesai bersiap-siap
“Gasss pak” sahut Rudi
Karena Rudi adalah tangan kanan gw, jadi kami pun udah dekat dan gak kaku seperti bawahan dan atasan.. Ya bisa dibilang udah seperti temen sendiri lah. Walaupun sebenarnya gw memang selalu bersikap santai pada semua tim atau bawahan gw, gw mau menciptakan suasana kerja yang friendly karena gw tau kerjaan mereka bakal menguras otak hingga ngebul (berasap) hahah.
Kita berdua berjalan keluar kantor menuju parkiran..
“Ntar lu besok atau minggu jangan lupa ambil mobil kantor nya” ucap gw sambil menyalakan rokok karena sudah di luar gedung
“Siapppp aman bos” sahut Rudi yang ikut merokok juga
“Aman – aman palelu, lu sering lupaan anaknya” balas gw becanda
“Hahaha maklum kebanyakan pikiran, tapi mobil doang mah aman yakali saya lupa pak” jawab Rudi sambil ketawa
Kita berdua hampiri pos security terlebih dahulu untuk sekedar menghabiskan rokok sambil berbincang-bincang dengan para security yang sudah kenal baik dengan gw.
Setelah rokok habis akhirnya kita berdua pulang, gw ke parkiran mobil sedangkan Rudi ke parkiran motor.. Ketika mobil gw keluar kantor, gw kasih uang ke security yang bantu nyebrangin mobil.
“Buat beli rokok om” ucap gw seraya memberikan uang karena memang sudah kenal
“Siappp makasih bos” sahut nya
Di perjalanan, gw memacu mobil langsung ke rumah… Sebenarnya gw sempat wa istri barangkali ada yang mau titip dibeliin saat gw balik biar sekalian, tapi ternyata gak ada yaudah deh langsung balik. Gw juga kangen sama anak gw sih hehe, pada saat ini usianya masih 1 tahun dan baru belajar berjalan jadi lagi lucu – lucunya.. Memang bagi seorang papa muda, hal yang paling berat adalah meninggalkan buah hatinya hehe.
Karena rumah yang berada di tengah kota, hanya 10 sampai 15 menit di perjalanan udah sampai rumah, kalo naik motor mah paling gak sampai 10 menit juga gw udah sampai hahaha.
*Tiitttt.. Tiitttt*
Gw klakson ketika berada di depan rumah, tak lama kemudian Silvi keluar untuk membuka gerbang.. Setelah mobil gw masuk garasi, Silvi menutup gerbang kembali.
“Loh bibi (panggilan untuk ART gw) kemana sayang?” tanya gw sembari turun dari mobil karena biasanya bibi yang bukain gerbang
“Lagi nyiapin makan buat papa” jawab Silvi lalu mencium tangan gw dan gw kecup kening nya
(setelah punya anak, panggilan kita berdua menjadi ‘papa – mama’, namun masih sering juga manggil ‘sayang’.. Maklum masih masa transisi hehe)
“Oalahh.. Kevin (nama anak gw) udah tidur?” tanya gw
“Udah pa.. Tadi abis nyusu langsung bobo” jawab Silvi sambil senyum manis banget
Kita berdua berjalan memasuki rumah, tapi gw seperti sekilas melihat motor yang sangat gw kenal hmmm..
Pas masuk ke ruang tamu tiba – tiba seorang wanita dengan payudara besar berlari kearah gw..
“Kakaaaaakkkkkkk” panggil nya lalu langsung memeluk gw
“Loh Sindy.. Kamu kapan pulang?” tanya gw yang agak kaget
Sudah satu tahun ini gw gak bertemu Sindy, karena dia sempat dipindah tugaskan oleh perusahaannya keluar kota sembari naik jabatan.
“Baru kemaren aku nyampe sini kak” ucap Sindy lalu melepaskan pelukan nya
“Oalahh.. Yaudah syukur, kamu mau nginep disini malam ini?” tanya gw
“Iya kak hehehe” Sindy cengengesan
“Yaudah sana kamu mandi dulu gih pa terus makan” perintah Silvi
“Siapp komandan” sahut gw kemudian berlalu ke kamar
“Jangan cium Kevin dulu!!, kalo udah mandi baru boleh!” perintah Silvi lagi yang gw balas dengan acungan jempol
Gw pun mau tidak mau harus menuruti semua perintah nya.. Daripada gw mendapatkan serangan omelan yang bertubi-tubi hahaha.
.
.
.
Sedikit gambaran untuk rumah gw..
Walaupun tidak sebesar rumah ortu apalagi rumah mertua gw, namun rumah gw ini sudah lebih dari cukup untuk pasangan muda seperti gw dan Silvi.. Rumah ini memiliki 2 lantai, terdapat 4 kamar dan 3 kamar mandi..
Di lantai bawah terdapat ruang tamu, ruang keluarga dan dapur.. Kamar di lantai bawah yang berhadapan dengan ruang keluarga adalah kamar gw dan Silvi (kamar ini juga kamar yang paling besar di rumah ini), kamar di belakang dekat dapur adalah kamar untuk ART (kamar paling kecil namun seukuran kosan gw dulu lah ya.. Jadi masih lebih dari cukup untuk dijadikan kamar ART).. Terdapat juga kamar mandi di dalam kamar gw dan satu lagi di dekat tangga (dekat kamar ART).
Di lantai atas terdapat 2 kamar, yang satu untuk kamar tamu dan yang satu masih digunakan untuk gudang.. Terdapat juga kamar mandi di dekat kedua kamar tersebut. Di lantai atas juga terdapat balkon yang digunakan untuk menjemur pakaian, sering gw gunakan buat santai2 sambil ngudud juga sih soalnya balkon tsb cukup luas dan udah gw kasih atap juga jadi nyaman kalo buat ritual ngudud hehe..
Sebenarnya kedua kamar lantai atas ini gw persiapkan untuk anak-anak kita kelak jika sudah bisa untuk ditinggal tidur sendirian..
Dibagian depan rumah juga memiliki teras yang cukup luas, garasi gw cukup untuk 1 mobil dan 2 motor, namun karena teras yang luas jadi di teras cukup untuk 1 mobil lagi dan beberapa motor.. Tak lupa ditambah dengan taman kecil – kecilan ide dari Silvi membuat rumah gw menjadi lebih hidup..
Di bagian belakang rumah terdapat halaman kecil namun masih bingung gw apakan hahaha jadi sementara masih dijadikan tempat jemur pakaian jika diatas cuacanya sedang berangin.
.
.
.
Selesai mandi, gw langsung hampiri buah hatiku yang sedang tidur di baby box sebelah kasur gw.. Terlihat dia sedang terlelap dengan damai nya, hatiku langsung terenyuh melihat jagoan kecilku ini.. Gw cium berkali-kali pipi bakpao nya lalu gw beranjak keluar kamar.
Setelah mengisi perut, gw hampiri Sindy dan Silvi yang sedang ngobrol asik duduk berduaan di sofa sambil menonton sinetron di ruang keluarga..
“Gimana papah mamah Sin?” tanya gw sambil membawa es teh lalu duduk sebelah Silvi
“Baik kak.. Mereka juga seneng banget aku pulang hehe” sahut Sindy
“Oh yaudah syukur kalo gitu.. Rumah udah beres kan ya?” tanya gw
“Udah jadi dari bulan lalu kak” jawab Sindy
Btw Sindy ini memang bekerja keras banget untuk membuat kedua ortu nya bahagia, hingga kini dia bisa merenovasi rumahnya sendiri, sempat gw tawari untuk menambah biaya renov tapi langsung ditolak olehnya.. Bangga banget tentunya gw dengan adik ketemu gede tapi udah seperti adik kandung ini..
“Terus kamu disini berapa hari?” tanya gw
“Loh kamu belum ceritain ke kakakmu Sin?” potong Silvy
“Hehehe belum teh” Sindy memanggil Silvi dengan sebutan ‘teteh’
“Loh emang ada apa? Kamu mau nikah?” gw heran
“Huuuuu ngaco” sahut Sindy
Sindy bangun lalu berpindah ke sebelah kiri gw, hingga kini gw berada di antara mereka berdua..
“Aku udah dimutasi kesini lagi kaaakkk hihihi” ucap Sindy lalu dia memeluk gw dari samping
“Serius?? Syukur dehhh” gw usap2 kepalanya yang berada di dada gw
“Iya kak, makanya aku kemarin terima tawaran pindah tugas tuh soalnya bisa mutasi lagi setelah kerja 1 tahun disana” ucap nya yang masih memeluk gw
“Oalahh yaudah syukur.. Udah dong manja nya, gak malu sama teteh mu apa? Gak malu sama keponakan mu?” balas gw sambil melepaskan pelukan Sindy
“Hmmm kan kangen kak”
“Lagian boleh kan teh? Tadi sore aku melukin teteh sampe lama aja boleh tuh gak dilarang hmm” ucap Sindy dengan nada manja disertai cemberut gemesin dia
“Iya boleh kok Sindy… Udah gapapa pa kasian dia kangen loh, udah setahun kalian gak ketemu.. Td sore aja gak lepas lepas itu dia melukin aku haha” sahut Silvi
“Yaudah2 iyadeh boleh” akhirnya gw ngalah
Sindy kembali memeluk gw, sedangkan Silvi juga ikut menyenderkan tubuh nya di bahu kanan gw lalu menarik tangan gw agar merangkul dirinya..
“Yang satu udah punya anak tapi masih manja, yang satu lagi udah 24 tahun tapi masih kek anak kecil huuffffttttt nasiibbb nasiibbb” gw menggerutu sendiri
“Hihihihi” mereka berdua ketawa kecil mendengar gerutu gw
SPOILER:
Beberapa menit kemudian gw mau merokok dulu sebentar di teras sambil ngabisin es teh… Setelah menghabiskan beberapa batang, gw balik lagi sekalian mengunci pintu dan mematikan lampu ruang tamu.
“Lohh kok masih belum pada tidur” ucap gw ke mereka berdua yang masih asik ngobrol di depan tv
“Kan nungguin kamu papa sayang” sahut Silvi
“Iyanih dasar gak peka huu” timpa Sindy
Seketika duduk mereka menjauh seperti menyuruh gw duduk di tengah lagi, akhirnya gw pun kembali duduk di antara Silvi dan Sindy.. Kita bertiga kembali ngobrol2 tapi sudah tanpa saling peluk seperti tadi. Hingga akhirnya gw pun merasa ngantuk karena habis lembur..
“Hoaaammm udah yuk masuk ma, aku udah ngantuk nih” ajak gw ke Silvi sambil nguap
“Hayu pa” sahut Silvi
“Hmmm teteh enak banget bisa manja – manjaan sama kakak setiap hari” celetuk Sindy sambil cemberut
“Makanya cepet2 nikah Sin.. Biar bisa manja – manjaan sama suamimu tiap hari” sahut gw
“Hmmm iya kak” jawab Sindy
“Iya Sin biar bisa kayak gini nih.. Mwaahhh” ledek Silvi lalu mencium pipi gw
“Ihhh mauuuuu” rengek Sindy lalu seolah-olah ingin mencium gw
Dengan sigap, Silvi langsung memeluk kepala gw hingga payudara nya berada di pipi kanan gw..
“Eiiittttsssss no no no… Kalo cium gaboleh wleeeee” ledek Silvi sambil memeluk kepala gw
“Iya becanda, aku juga ngerti tetehhh.. Huuuuuu” sahut Sindy sambil monyong kek anak kecil saat ngomong ‘huuuu’
“Hahaha” kita bertiga tertawa
“Udah yuk ah masuk.. Udahan dulu sifat anak kecilnya ya mama, Sindy” ucap gw
Akhirnya gw dan Silvi kembali ke kamar, Sindy pun berlalu ke kamar lantai atas..
Sesampainya di kamar, gw cuci muka dan kaki, sedangkan Silvi mengecek Kevin di baby box terlebih dahulu lalu ikut cuci muka dan kaki kemudian kita rebahan di kasur..
Akhirnya obrolan sebelum tidur sepasang suami istri pun terjadi…
“Sayang..” panggil gw
“Hmm? Kenapa sayang?” tanya Silvi sambil bergerak memeluk gw dari samping kiri
“Gimana ya ma caranya biar Sindy cepet nikah… Biar sifat manja nya sedikit demi sedikit bisa berubah gitu loh” ucap gw
“Hmm susah sih pa.. Soalnya dia udah jadiin kamu sebagai role model di hidupnya, jadi mau gak mau harus dia yang cari sendiri orang yang mirip atau seenggaknya mendekati sifatnya seperti kamu”
“Lagian juga itu Sindy manja nya cuma ke mama, papa sama Bella doang kok.. Kalo ke orang lain mah dia dewasa banget sifatnya” jawab Silvi sambil membelai – belai wajah gw
“Hmmmm bingung juga ya aku harus cari cowok yang sifatnya mirip denganku.. Aneh banget hahaha.. Yaudah deh semoga Sindy cepet dapet calon yang bahkan jauh lebih baik dari aku ya ma” balas gw
“Amiiinnnn pa”
Beberapa saat kami saling diam dan saling belai, Silvi membelai dada gw, sedangkan gw membelai rambut dia..
“Pa..” panggil Silvi
“Dalem.. Kenapa sayang” sahut gw dengan lembut
“Papa lagi capek ga?” Silvi mengangkat muka nya mendongak menatap gw
“Enggak, kenapa emangnya?” tanya gw
Silvi hanya tersenyum manis lalu mengangkat kepala nya hingga kini muka dia berada diatas kepala gw..
“Kamu cantik banget ma” puji gw tulus
.
.
.
Memang Silvi ini masih cantik banget seperti tidak ada yang berubah dari semenjak kita pacaran dulu.. Walaupun umur nya sudah 31 tahun (masih muda sih), namun muka masih nya sangat awet muda.. Berasa masih kek umur 20 tahunan, malah wajah gw yang udah seperti papa – papa muda pada umumnya hahaha.
Mungkin efek dari genetik keluarga juga yang emang awet muda semua sih hehe.. Ditambah Silvi ini setelah memiliki anak tetap rutin berolahraga dan hidup sehat, bahkan dia makin lebih rajin berolahraga hingga badan nya kini sudah kembali seperti semula (walaupun memang pas setelah melahirkan cuma naik dikit doang).
Silvi juga walaupun hanya di rumah namum masih rutin yoga dan senam kegel, sehingga menjadikan vagina nya masih terasa sempit sperti jaman pacaran dulu.. Btw ditambah pas persalinan kemarin dengan cara operasi caesar, jadi tidak membuat vagina nya menjadi longgar hehe.
Intinya sensasi kita bercinta tak berubah sedari jaman pacaran hingga sekarang, yang berubah hanya payudara Silvi yang sekarang sedikit membesar dan puting nya juga ikut membesar karena sedang menyusui sehingga membuat gw semakin bernafsu dengan body nya.
.
.
.
Tak menjawab ucapan gw, Silvi langsung menghujani bibir gw dengan ciuman.. Kita saling lumat dengan mesra hingga nafas Silvi pun ku rasakan kian memburu..
Hingga akhirnya kita bersetubuh sebagai suami – istri, Silvi keluar 3 kali dan gw keluar 1 kali..
SPOILER:
Kita berdua sekarang terbaring terlentang lemas setelah pertempuran tadi.. Gw usap-usap wajahnya lalu gw cium kening nya dengan penuh kasih sayang.
“Aku mandi dulu ya.. Mama mandi ga?” tanya gw
“Gausah pa.. Dibersihin aja, nanti mandinya sebelum subuh aja” jawab Silvi yang masih lemah
Gw berlalu ke kamar mandi untuk mandi karena males banget kalo mandi sebelum subuh di weekend gini, kalo mandi subuh ntar gabisa lanjut tidur lagi setelah subuhan nya hahaha.
Sehabis mandi, gw kembali dan giliran Silvi yang masuk ke kamar mandi untuk membersihkan selangkangan nya.. Gw keluar untuk ambil minum lalu balik ke kamar lagi untuk memberikan Silvi minum juga.
Baru aja kita berdua mau rebahan kembali, tiba-tiba…
Anak kita nangis…
Mungkin kebangun gara-gara suara berisik papa mama nya hehe. Silvi dengan sigap langsung mengambil Kevin dan membawanya keatas kasur. Dia merebahkan Kevin sembari menyusui diatas kasur..
Sungguh gw yang melihat Silvi melakukan hal ini tuh berasa seperti mimpi hehe.. Dulu gw sering membayangkan kalau Silvi jadi ibu dari anak-anak kita pasti bakal cantik banget. Dan ternyata benar kejadian, Silvi yang sedang mengurus Kevin ini sungguh cantik banget.. Aura keibuan nya yang terpancar sungguh membuat hati gw terenyuh. Betapa bersyukur nya gw mendapatkan istri seperti Silvi hehe.
Beberapa saat kemudian Kevin sudah tenang dan terlelap kembali sembari menyusu di mama nya.. Silvi pun sudah merebahkan badannya sembari memunggungi gw menyusui Kevin, gw juga ikut rebahan di samping Silvi yang sedang menyusui.
Sengaja memang Kevin ditaruh di pinggir Silvi nggak di tengah-tengah kita, soalnya gw kalau tidur kadang banyak gerak jadi takut malah menindihi Kevin hehe.
“Hayu pa bobo” ajak Silvi
Akhirnya malam yang damai inipun membuat kita bertiga terlelap dengan posisi gw memeluk Silvi yang sedang menyusui Kevin sang buah hati kita..
“Semoga keadaan harmonis seperti ini tetap terjaga hingga kita tua nanti” doa gw sepenuh hati
Bersambung