Part #10 : Eugene Tiara
Suatu siang ketika aku sdg kuliah tiba2 hpku bergetar, Tiara telp.
Aku segera keluar kelas.
“Ya sayang…”
Tiara menjerit histeris, “aku lulus mas… aku lulus mas…”
Aaggghhh bahagia bgt aku dengernya. “Ciiieeee ud bukan anak sma nih… Trus.. kuliah mu gimana?”
“Itu jg ud keluar, aku diterima di hubungan internasional UNB, mas”
“Km ke bandung dong..”
“Iya mas…”
*Akhirnya… Selamat ya… Aku ikut seneng..”
“Oh ya Masih ada lagi mas..”
“Iya..”
“Dua minggu lg aku ke jogja, mas… bantu mbak ira jaga beby, kan mbak ira mau ujian.. eh kamu juga ujian ya…”
“Asssseeekkkk ud kangen bgt aku sm km.”
“Oh ya.. satu lg mas,”
“Apa say?”
“Papa beliin aku mobil yyyeeeaaayy
Katanya buat kuliah…”
“Hah? Whhoooaaa kereeennn, mobil apa?”
“Rahasia!!”
“Hahahahaha dasar… ya ud aku tunggu di jogja mobil baru km.”
“Eh km lg kuliah ya mas?”
“Iya..”
“Maaf ya mas, aku ganggu..”
“Iy gpp..”
“Bye mas sayang”
“Bye ara cinta..”
…………
Minggu itu adalah minggu tenang sebelum ujian semesteran.
Kosku lengkap anak elektro maupun anak psikologi dan angels semua ngumpul.
“Guys, sorry ya kali ini gw gk bs gabung.”
“Yaaaa… Gimana sih loe kan mentornya.” Mereka protes.
“Sorry bgt beneran.. gw mo jalan ma..”
Aku sempat mau keceplosan ngomong ketika melihat lucy gk jadi.
“Ma cewek loe ya..” lucy malah melengkapi.
“Hehehehe iya.. sorry ya lus..”
“Gpp koq, syaratnya ada..”
Degh
“apaan syaratnya?”
“Harus dikenalin ke kita para angelsmu ini
Biar kita nilai, pantes gk dia buat km..” kata lucy
“Oalah… Hahahahaha..
Iya lah, bentar jg dia nyampe sini aku kenalin.”
Aku bisikin lucy pelan bgt,
“Kirain syaratnya km minta threesome”
Dibalas dgn cubitan diperutku
“Iya ndre.. harus melewati seleksi dr kita dulu..”
Kata angels lain
“Kita gk rela klo jenius kita jd bego gara2 cewek gk jelas, tau gk?”
“Iya.. iya.. nanti aku kenalin ke kalian ya..”
Sebenernya para angels dan teman2 kos ku ud tau hubunganku dgn lucy sebatas TTM. Karena Aku dan lucy cukup terbuka utk soal status ini. Mereka menghargai keputusan kami.
“Te, sebelum loe cabut nih gw mo tanya, knp koq kita belajar dr soal2 ujian yg lalu?” Kata dika
“Jd gini, eh anak elektro kalian ke sini juga, denger nih ya… Ini penting.”
“Kalian klo mo ujian apa yg dipelajari?”
“Ya semuanya, dong.” Kata salah satu angels
“Itu bener dan juga salah” kataku
“Maksudnya?”
“Loe kan anak psikologi, yg loe amati dr subject apaan?
“Perilakunya”
“Bener, tapi lebih tepat pola perilakunya, betul kan”
“Nah loe pernah coba gk amati dosen kita, pola perlakukan sbg subject?”
“Nggak,”
“Itu yg salah”
“Kenapa?”
“Gini, setiap manusia siapapun dia punya pola perilaku yg bisa diamati klo istilah kita observable behavior. Ketika dia ngajar, dosen juga sama, menunjukkan detil perilaku kecil yg bs diobserve yg kemudian bs loe simpulkan sbg personality trait, bener kan?
“Trus seperti halnya subject observasi, dari traitnya loe bs prediksi kan kira2 preferensinya dia apa, kayak misalnya attention to detail, dll.”
“Lalu wkt dia ngajar kan pasti dia punya favourable subject kan? Yang dia habisin waktu lebih lama bahas subject itu drpd lainnya.”
“Soal ujian tahun2 lalu ini konfirmasi atas prediksi2 loe. Jd loe gk perlu belajar dr awal trus degdeg an mana yg keluar di ujian. Materi yg diajarinkan puluhan tahun itu2 juga, preferansi dia itu2 juga, dia ud punya traitnya kan puluhan tahun juga.
Dosen kita pasti keluarin soal yg sesuai sama preferensi dan favourable topiknya yg loe amati ketika kuliah”
“Jd pasti, pasti banget apa yg ditanyain di ujian gk jauh2 dr situ, trus caraloe jawab essai juga sesuaikan sama traitnya dia.
Malah gw bikin paper kmrn2 juga gw sesuaikan sama traitnya dia. Makanya selalu dpt nilai A”
“Yg anak elektro ngerti gk?” Kata steven
“Intinya sih kami tau lah steve, tapi bahasa si pete itu kimak kali, pusing awak dengarnya” kata ucok
“Loe tanya hastu ya, cok.” Kataku lagi
“Jadi loe belajar hanya yang loe prediksi jadi preferensi dan topik favourable dia, trus loe konfirmasi pake soal ujian terdahulu dan cara loe jawab ujian menyesuaikan dengan personality traitnya?” Tanya hastu
“Trus loe bisa dapet A karena loe bisa jawab sesuai maunya dia?”
“Yups”
“Anjing, pantesan..” kata anto
“Itu bedanya org rajin kayak kalian, ma org jenius kayak gw hahahahaha”
“Bener juga sih ..” kata rena.
Gak lama berselang. Sebuah pajero hitam masuk parkiran kos, dari dalamnya turun sosok cewek berkulit putih, tinggi, berkaos putih ketat lengan panjang, bawahannya jarit batik yang diikat sedemikian rupa menjadi rok span panjang, dan sepatu nya adidas NMD putuh gading berwarna sama dgn kaosnya. Rambutnya yang hitam kemerahan alami, dibiarkan lepas tersapu angin.
Make upnya tipis..
Ia berjalan dengan sangat anggun menuju pintu kos..
Semua terkesima, termasuk aku.
“Iii.. itu cewek loe ndre?” kata salah satu angels
“Iya..” kataku bergegas keluar menyambutnya.
“Hi ara sayang..”
Tiara segera memelukku erat bgt..
“Aku kangen bgt mas..”
Aku membalas pelukan eratnya, sambil kucium keningnya.
“Sama sayang..” kataku juga.
“Jangan nangis banyak temenku belajar di sini.”
“Iya mas,” katanya sambil tersenyum.
Kuajak tiara masuk ke ruang tamu kos dan ku kenalkan dengan para angels termasuk lucy.
tiara dengan sopannya memperkenalkan diri sambil cipika cipiki dengan para angels dan bersalaman satu persatu dengan para member kos putra masa depan. Herannya tiara masih ingat namanya satu persatu.
“Ehhn km koq?”
Aku agak terheran ketika bersalaman tiara menyapa nama mrk masing2.
“Kan awal smt kmrn ud kenalan sm mas mas ganteng semua.”
“Loh km msh inget semua namanya?”
Tiara mengangguk lucu
“Aku ke kamarmu bentar ya mas, mau ke toilet.”
Aku mengangguk
Ketika tiara masuk kamar, angelku lsg heboh.
“Itu ceweklu beneran ndre?”
“Iya.. emg knp?”
“Ciyus?”
“Iya..”
“Tau gk km dia siapa?”
“tiara..”
“Namanya sih kita ud tau.. tapi kerjaannya”
“Yg aku tau sih anak sma trus sabtu minggu sering disewa jd pager ayu atau jaga2 pameran gitu.”
“Nih liat..” kata hastu menyerahkan tabnya..
Blom sempat aku lihat, tiara ud keluar kamar.
MARAH BESAR..
“Ud gk usah pergi!” Katanya galak
“Loh kenapa?”
“Ud gk usah banyak tanya, ganti baju kamu. Km belajar aja. Gk usah pergi!” Wajahnya memerah menahan marah..
Tiara bergegas menuju mobilnya
Aku bengong..
Semua terdiam
“modar kowe te… ”
“Wuih pete konangan, cuk..” anak2 kos ku nyeletuk
Aku memandang lucy, dan berbisik
“Km ada ketinggalan barang apa gitu dikamarku gk?”
“Nggak koq ndre”
“Inget2 lg deh”
“beneran koq”
“Trus dia marah kenapa ya?”
tiara ternyata gk pergi, ia kembali lg dengan tas fitness di pundaknya.
“Koq blom ganti baju? Ayo naik ganti baju!”
Aku hanya menurut, dan masuk kamar.
tiara gk ikut masuk kamar, dia menunggu aku selesai di depan kamarku.
aku keluar sudah dengan celana basket dan kaos,
“Nah gitu, ud sana belajar. Jangan masuk!” Katanya berganti masuk kamarku, menutup pintunya dan menguncinya dari dalam.
“Iya sayang” kataku
Wajahku msh heran dengan perubahan sikapnya yg tiba2 itu.
Aku turun kembali kembali ke ruang tamu
Aku menatap lucy
“Gk ada.. suwer” kata lucy tanpa bersuara
“Ya ud yuk belajar lg, kita bahas apa hari ini” kataku menetralkan suasana.
Hastu menyerahkan kembali tabnya kepadaku
“Nih lihat..”
Aku lihat webnya majalah remaja indonesia, dan kulihat foto2 cewek mirip tiara menjadi model baju2 disana.
“Kayaknya mirip aja deh kataku”
Hastu memperbesar gambarnya sampai maksimal dan menunjukkan keterangan kecil di salah satu gambar
Model : ET
Choreographer : XXX
Photographer : DDD
Dll.
“Nama pacarmu bukan tiara aja kan?”
“Iya,”
“Siapa”
“Eugene Tiara”
“Nah bener kan aku bilang” kata hastu berpaling ke angels lain. Yang lsg di iyakan
“Pantesan aku koq kayak pernah lihat dia, dimana gitu.”
“Aku juga sih..” kata angels lain
“Klo aku lsg ngenalin soalnya aku lg bikin baju persis kayak gambar itu.” Hastu nimpalin.
Tiba2 dr dalam kamarku muncul suara2 kayak barang digeser gitu
“Tapi galak lho ndre..” kata lucy
“Mampus loe ndre, dicariin tuh bekas peju loe sampe kolong2 hahahaha” anto ngeledek aku
Steven lsg ke depan dan seolah membuat pengumuman, “inilah akhir dari kisaaahhh… Pendekar tempik”
“Hahahahahaha” semua ketawa termasuk aku.
“Sialan ya kalian, gw kg apes gini malah jd bahan becandaan. Ud ah yok belajar lg..”
Kami kemudian sibuk membahas soal2 ujian dari tahun sebelumnya. Tentu saja masih dengan celetukan2 menertawakan aku.
“Mas..” kudengar suara tiara memanggilku.
Dia sdh berdiri atas tangga. Rambutnya digelung ke atas menampakan leher jenjangnya, kaos jungkiesnya menggantung memamerkan sebagian perut ratanya. Rok jarit yg tadi dikenakan sudah berganti dengan short jeans yang cuma menutupi sepertiga pahanya, memperlihatkan kaki jenjangnya.
Kelihatan jelas, dr leher, perut paha dan betis semuanya putih mulus gk ada noda.
Wajahnya bersemu kemerahan dengan tetes peluh membasahi anak2 rambutnya.
Aku terkesima, asli indah banget..
Para angels dan anak kosku juga terkesima. tiara memang memiliki aura yang mampu membetot perhatian orang2 di sekelilingnya.
Aku segera naik,
“Ya sayang…”
“Ayo sini..!”
“Tuh lihat kamar kamu!
Jadi cowok jorok banget sih!
Bisa nggak sih km rada bersih dikit, yang abu rokok dimana mana, puntung rokok berserakan. Tau nggak aku sampe nemu puntung rokok mu di pojokan kolong tmp tidur, itu bekas kopi juga ud sampe jadi kerak. Kamar mandi licin lagi…”
“Trus tuh tmp tidur km, kapan sih terakhir km ganti sprei, ganti sarung bantal ama sarung guling, ud bau apek tau gk. Koq bisa sih km molor di tmp kotor begini…”
Aku dan tiara berjalan masuk ke kamar diiringi lagu rap dari mulut tiara.
Sementara dari bawah aku dengar celetukan dan cekikikan anak kos dan para angels.
“Mammppoooosssss”
“Rasa loe the..”
“Getok pake gagang sapu biar gk kebiasaan
Hahahahaha”
Aku masuk, kamar ud bersih dan wangi, tiara tampak masih kesal di luar kamar.
“Mana? Bersih koq kamarku.. kamu itu bisa aja ngerapnya ahh..” kataku menggodanya
Gagang sapu yang dipegangnya tiba2 terangkat dan siap memukulku
“Ohh gitu ya..
Kamu pikir siapa yang bersihin?
Kamu pikir dr tadi aku ngapain? Capek tau geser2 meja belajar dan tempat tidur sendirian. Kamu pikir siapa yang nyapuin dan ngepel kamar kamu, siapa yg sikatin lantai sama dinding kamar mandi sampe aku keringetan begini. Bilang makasih kek..” Katanya ngerap lg sambil merengut.
“Iya sayang, ayo masuk jgn ngerap diluar. Malu sama tetangga..”
“Nggak mau! Bilang makasih dulu..”
“Iya tiara sayang, makasih ya..”
“Minta maaf!”
“Iya maafin aku ya..”
Aku membimbing tangannya masuk ke kamar. Tiara menurut dengan masih cemberut.
Gila nih anak cemberutnya aja cakep. Sumpah anugrah bgt buat gw.
Ku peluk dia kucium keningnya yg basah keringat..
“Jorok jorok jorooookkk..”katanya sambil memukul dadaku..
“Kesel bgt tau.. aku tuh tadi mau pipis sampe kepleset di kamar mandi..”
“Oh ya?
Pasti sakit ya..”
Dia mengangguk
“Aku jatuh kena pinggiran toilet.”
“Sebelah mana yg sakit?”
Tiara mengangkat sedikit celana short jeansnya dan menunjukkan bekas kemerahan yang mulai agak membiru di area dekat pantat.
Aku mencium bagian yg sakit itu dan mengambil kesempatan dalam kesempitan pelan2 gerilya mengecup halus bagian lainnya pahanya sampai mendekati pangkal pahanya.
Bersambung