Part #7 : Pak Bayu Dan Mas Doni
Pak bayu mulai mengangkat baju dan bh keisya dan terlihatlah payudara keisya, pak bayu mengulum payudaranya dengan sangat ganas secara bergantian kiri dan kanan. Keisya mulai mendesah nikmat.
“ouhh…hmmppff….” desah keisya.” Slurfftt… slurfftt…” hanya ada suara desahan keisya dan sedotan mulut pak bayu.
Aku yang melihatnya menjadi terangsang, dan mulai mengusap kemaluan dan payudara ku. Pak bayu memindahkan meja keisya dan berlutut di hadapan keisya, tangannya mulai mengangkat rok keisya ke atas, keisya yang lemas hanya membiarkannya. Pak bayu kemudian menurunkan celana dalam milik keisya dan mengangkat kaki dan melebarkan paha keisya. Kini terpampanglah kemaluan keisya yang merah dan basah. di jilatnya kemaluan itu dengan sangat ganas sampai keisya menggeliat tidak karuan.
“ouuhhh… pakk. Stop…hmmppff…” teriak keisya.
Pak bayu tidak mendengarkan kata keisya dan tetap menjilati kemaluan keisya. Lalu datanglah mas doni.
“waduhh… pak sudah mulai yaa…” kata mas doni.
“iya nih… kamu urus yang itu dulu tuh.” Kata pak bayu sambil menunjuk ke arah ku.
“siap pak…” mas doni berjalan ke arah ku. Dia memegang pundakku dan mendorong badanku kebelakang. Mas doni mulai berusaha memegang payudaraku, Aku berusaha menepis tangannya tetapi tubuhku masih lemas sehingga aku tidak kuat menahan tenaga mas doni. Mas doni mencium bibirku, tangan kirinya meremas payudaraku dari luar. Aku lagi lagi berusaha mendorong badannya tetapi tidak bisa.
“udah neng.. nikmatin aja…hihi” kata mas doni yang langsung mencium leherku. Tangan mas doni berusaha membuka kancing bajuku satu persatu, setelah terbuka mas doni mengangkat tanktop dan melepas bh yang aku kenakan. Mas doni langsung mengulum payudaraku. Jujur aku sangat kesal atas kejadian ini tetapi aku juga merasakan nikmat yang luar biasa, mungkin karena tambahan obat yang ada di minuman tadi.
Pak bayu kemudian memasukan jarinya ke kadalam kemaluan keisya.
“wihh… keisya kamu udah gak perawan ya…” kata pak bayu.
Pak bayu menggerakan jarinya keluar masuk
“ouhh… udah pak…. hmmppfff…” desah keisya. Beberapa menit kemudian tubuh keisya mengenjang, keisya menyemburkan cairan kenikmatannya ketangan pak bayu.
Srrrrr….. Srrrrr….
“slurrfff… sluurrrff…” suara pak bayu yang sedang menyedot cairan kenikmatan keisya
Kembali ke anggi.
mas doni mengulum payudaraku dengan sangat nikmat, tubuhku menggeliat tidak karuan. Setelah puas, mas doni kemudian menggangkat rokku keatas, melepaskan cd yang kukenakan dan mengangkat kakiku ke atas kursi. Dia menjilat kemaluanku, memainkan klitorisku, dan memasukan jarinya kedalam lubang kemaluanku.
“wahh… pak, kayanya yang ini juga gak perawan pak” kata mas doni sambil tersenyum. Mas doni melanjutkan permainannya menggerakan jarinya keluar dan masuk lubang kemaluanku.
Beberapa menit kemudian tubuhku mengenjang, aku merasakan akan orgasme. Lalu Srrrr… Srrrr… cairan kenikmatanku menyembur keluar dan langsung di hisap habis oleh mas doni.
“don ayo pindahin ke ruanganku aja.” Kata pak bayu
“ohh siap pak.” Jawab mas doni.
Aku dan keisya di gendong menuju ruangan pak bayu, sesampainya di ruangannya kami di letakan diatas sofa panjang. Pak bayu dan mas doni mulai melepaskan pakaian kami satu persatu. Pak bayu dan mas doni juga melepaskan pakaian mereka, lalu aku melihat pemandangan yang luar biasa. kemaluan pak bayu sangat kekar seperti badannya, lumayan panjang dan berurat. Aku kaget melihat itu. Sedangkan mas doni kemaluannya tidak sebesar pak bayu tetapi lebih panjang. Kemudian pak bayu mengarahkan kemaluannya di depan lubang kemaluan keisya. lalu pak bayu mendorong batang kemaluannya masuk ke lubang kemaluan keisya
“ouhhh.. ahhhh….” jerit keisya ketika batang kemaluan pak bayu masuk seluruhnya. Keisya menggeliat ketika batang kemaluan itu bergerak keluar masuk.
“ahhh keisya punya kamu enak banget…” desah pak bayu. Pak bayu mengeluarkan ponselnya lalu merekam keisya yang sedang di genjot oleh pak bayu.
“pak… jangan di rekam..hmmppff…” kata keisya yang mencoba mengambil ponsel itu tetapi tidak bisa.
Mas doni sedang bersiap untuk memasukan batang kemaluannya. Batang kemaluannya diarahkan ke lubang kemaluanku. Blesss….. mas doni mendorong kemaluannya masuk kedalam.
“hmmppfff…..” batang kemaluannya sangat panjang, sehingga tidak bisa masuk semua. Mas doni mulai menggerakan kemaluannya keluar masuk dengan cepat
“ouhh…. hmmppff…” hanya itu yang keluar dari mulutku. Kemudian mad doni mengangkat tubuhku, kami bertukar posisi sekarang mas doni ada di bawah dan aku rebahan di atas dada mas doni. Tubuh ku di genjot dengan cepat dalam posisi itu yang membuat tubuhku kembali mengenjang tanda akan orgasme. Beberapa menit kemudian aku mengalami orgasme. Crott… crott… cairan kenikmatan ku keluar. Mas doni semakin cepat menggerakan kemaluannya
“ouhh… neng anggi… mas mau keluar…” mas doni lalu meletakan tubuhku di sofa, dicabut batang kemaluannya dari lubang kemaluanku lalu menyemprotkan cairan pejunya kedalam mulutku.
“crott…crott…” mulutku belepotan oleh cairan peju mas doni.
Pak bayu masih menggenjot keisya dengan ganas. Leher keisya di cekik dan payudaranya di tampar oleh pak bayu. Beberapa menit kemudian tubuh keisya mengenjang mengalami orgasme, croott… croott… cairan kenikmatan keisya yang menyembur keluar. Pak bayu semakin ganas menggenjot tubuhnya dan beberapa menit kemudian pak bayu mencabut batang kemaluannya dan menyemburkan cairan pejunya ke atas perut keisya.
Pak bayu kemudian mengambil ponselnya lalu memotret tubuh keisya. Pak bayu dan mas doni beristirahat sejenak.
“don gantian nih.. aku mau coba punya anggi..” kata pak bayu.
“ok pak, aku juga mau coba punya neng keisya.” Balas mas doni.
Pak bayu pindah menuju tempatku. Payudaraku langsung dikulum oleh pak bayu tangan kirinya memainkan klitorisku.
“ouhh… pak… hmppff…” aku mendesah.
Setelah puas memainkan payudaraku pak bayu lalu mengarahkan batang kemaluannya kearah lubang kemaluanku. Bless…. batang kemaluannya masuk.
“aakkhhh… pak,,, hmmppff…” aku teriak karena batang kemaluannya sangat besar.
“ouhh anggi punya kamu sempit sekali…” Pak bayu mulai menggenjot tubuhku dengan kasar.
Tidak lupa pak bayu mengeluarkan ponselnya dan merekam tubuhku yang sedang digenjot oleh pak bayu, Leherku di cekik dan payudaraku di tampar oleh pak bayu. Rasanya sakit tetapi anehnya aku juga merasakan rasa yang sangat nikmat. Beberapa saat kemudian aku mengalami orgame.
Croot… crott… aku menyemprotkan cairan kenikmatanku. Pak bayu mencabut batang kemaluannya, kemudian membalikkan badanku dan memasukan kemaluannya dari belakang. Tubuhku di genjot lagi olehnya dengan kasar, pantat ku juga di tampar hingga merah.
“hmmppff.. anggi…. bapak mau keluar….” kata pak bayu.
“ahh… pakk… hmmppff…” desah ku.
Beberapa menit kemudian pak bayu menyemprotkan cairan pejunya di dalam rahim ku.
Crott… croott… “akhhh anggiii…..”
Setelah didiamkan beberapa saat pak bayu mencabut batang kemaluanya dan terjatuh di sampingku. Dia kembali mengeluarkan ponselnya dan memotret tubuhku. Nampak cairan peju pak bayu yang meluber keluar dari lubang kemaluanku.
Mas doni yang dari tadi juga menggenjot keisya beberapa menit kemudian menyemprottkan cairan pejunya kedalam rahim keisya lalu terjatuh di sampingnya. Mereka berdua beristirahat sebentar. Aku dan keisya sangat kelelahan karena permainan mereka berdua. Sebenarnya aku marah, kesal, dan benci, kepada pak bayu dan mas doni tetapi aku juga merasakan kenikmatan yang luar biasa atas permainan mereka. Setelah selesai beristirahat pak baju berjalan menuju meja kerjanya, lalu mengambil satu cup obat.
Lalu obat itu dimasukan kedalam mulutku dan keisya.
“telen obat itu, kalau nggak kalian akan hamil.” Katanya, aku dan keisya menelan obat itu dan tertidur sejenak.
Beberapa jam kemudian aku bangun. aku tidak melihat siapa siapa hanya ada keisya yang masih tertidur. Aku kemudian membangunkan keisya.
“key bangun…” sambil menggoyangkan tubuhnya.
“hmmm..” matanya terbuka.
“bangun ayo cepat pulang.” Aku dan keisya bangun, aku membersihkan peju yang ada di selangkangan ku lalu mengenakan kembali bajuku. Setelah selesai aku dan keisya turun kebawah. Di lobi ternyata ada pak bayu dan mas doni, mereka lalu memandangi aku dan keisya sambil tersenyum.
“ehh udah bangun…” kata pak bayu.
“gimana tadi rasanya nikmatkan.” Tanya pak bayu. Aku dan keisya tidak menjawabnya.
“saya kasih tau kalian satu hal. Kejadian ini tidak boleh ada yang tau, kalau kalian sampai cerita bapak akan sebar foto dan vidio ini ke seluruh siswa sekolah.” Kata pak bayu sembari menunjukan foto dan vidio tadi.
Aku dan keisya segera pergi dari tempat bimbel pak bayu dan segera pulang kerumah dalam perasaan yang kesal, dan juga takut.
Bersambung