Part #6 : Aku dan Keisya
Aku tiba di rumah setelah dari rumah keisya. Aku masuk kedalam rumah menuju kamarku dan langsung loncat ke atas tempat tidurku. aku merebahkan badanku mataku menatap langit langit kamar sembari mengingat kembali kejadian yang tadi. Tiba tiba kak angga masuk ke kamarku.
“nggi… baru pulang ya… sibuk gak nih?” tanya kak angga.
“iya kak baru pulang ada apa? Jawabku. Lalu kak angga menutup pintu kamarku dan menguncinya. kak angga langsung naik diatas tubuhku. Dia mencium bibirku dan melumatnya.
“ihh…kak.. mama papa lagi dirumah.” kataku.
“bentar nggi aku lagi pengen, pliss…” jawabnya lalu iya kembali melumat bibirku sembari tangannya memainkan payudaraku. Setelah puas dia mengangkat rok yang kukenakan keatas pinggang dan melepas cd milikku. Kemudian dia mulai menjilati kemaluanku memainkan klitorisku dengan lidahnya itu.
“emm…ouhhh…” desahku.
Setelah dirasa cukup basah kak angga lalu mengarahkan batang kemaluannya ke arah lubang kemaluanku.
“blesss…” batang kemaluan kak angga dengan mudahnya masuk ke lubang kemaluanku.
“ouhhh… anggii…” kak angga mendesah pelan. Kak angga mulai memaju mundurkan pinggulnya perlahan lahan.
“hmmppff….kak…” aku mendesah, lama – lama genjotan kak angga semakin cepat, aku juga merasakan sesuatu yang akan meledak keluar dari dalam tubuhku desakannya semakin lama semakin kuat hingga membuatku menggeliat tidak karuan.
“hmmppff.. kak angga aku mau keluar.” Beberpa menit kemudia aku mengalami orgasme.
“croott… croott…” cairan kenikmatan keluar membasahi lubang kemaluanku yang membuat kak angga lebih mudah menggenjot tubuhku.
“ouhh nggi bentar lagi aku keluar….” kata kak angga.
Tiba – tiba, TOK…TOK….TOK…. suara pintu kamarku diketuk. Seketika kami berdua panik.
“anggi…. ada di dalam? “ tanya mama.
“a.. ada ma kenapa?” jawabku.
“ohh gapapa, Cuma mau tau kamu udah pulang dari rumah keisya apa blm.” Jawab mama.
“ohh udah ma tadi sampe rumah jam 3.”
“ohh yaudah, kamu lagi apa sekarang?.” Tanya mama.
“anggi mau istirahat bentar ma capek banget badan anggi.” Jawabku.
“yaudah bentar aja tidurnya. Bentar lagi maghrib habis itu mandi yaa…” kata mama.
“iya mah iya.”
“ohiya kamu tau gak angga dimana?.” Deg… kita berdua kaget.
“ngg..ngga tau ma aku blm ketemu kak angga.” Jawabku.
“hadehhh… kemana tuh anak jam segini main trs pikirannya…” mama lalu pergi menginggalkan kamarku. Huh… kita berdua selamat. Jantung kita berdua serasa ingin lepas dari tempatnya, untungnya kak angga sudah mengunci pintu kamarku. Aku merasakan batang kemaluan kak angga yang lemas masih berada di dalam lubang kemaluanku.
“takut banget yaa… sampe lemes gitu….hihihi” sambil menunjuk ke arah kemaluan kak angga.
“hishhh.. takut lah, kalo sampe ketauan mati kita berdua”
“hihihi…”aku membalasnya dengan tertawa, kak angga mencabut batang kemaluanya. lalu Aku berlutut di depan batang kemaluan kak angga dan mulai mengulumnya supaya tegang kembali.
“hmmm…. terus nggii.” Desah kak angga. Beberapa menit kemudian batang kemaluan kak angga sudah tegang sempurna. Aku naik diatas pangkuan kak angga, kemudian mengarahkan batang kemaluannya kearah lubang kemaluanku, setelah pas aku turun perlahan–lahan
“ouhhh…” desah kita berdua. Aku mulai menggenjot kak angga menaik turunkan pinggulku keatas dan kebawah. Semakin lama tempoku semakin cepat dan beberapa menit kemudian aku dan kak angga sama sama akan orgasme.
“hmmppff… kak aku mau keluar…”
“aku juga nggi bentar lagi keluar akkhh…”
“hmmppff…. kak…..” aku membenamkan batang kemaluan kak angga dalam-dalam dan menyemburkan cairan kenikmatanku, begitu juga kak angga yang menyemburkan cairan pejunya kedalam rahimku. Aku jatuh lemas memeluk kak angga, kami istirahat sejenak lalu berciuman.
“gapapa di keluarin di dalam?” tanya kak angga.
“gapapa kak aku kemarin baru selesai mens kok tenang aja hihi…” setelah itu kami kembali berciuman, aku bangun dari pangkuan kak angga dan mencabut batang kemaluannya. Aku melihat banyak cairan peju dan cairan kenikmatanku yang berceceran di atas tempat tidurku.
“ihh seprei aku kotorkan, liat tuh peju kak angga semua.” Kata aku yang sedikit kesal.
“iya deh besok aku cuci, tapi main lagi ya…hahaha.”
“idihhh dasar kakak mesum.” Aku membereskan seprei yang kotor tadi dan juga membersihkan cairan peju yang ada di dalam kemaluanku. Setelah selesai kak angga mengendap-endap keluar kamar ku dan aku melanjutkan tidur soreku.
Beberapa hari kemudian…..
Hari ini hari senin, aku dan keisya ingin menemui pak bayu untuk mengumpulkan tugas makalah biologi kami. Pada saat jam istirahat kami berdua pergi ke ruang guru dan menemui pak bayu.
“permisi pak. Kami mau mengumpulkan tugas makalah biologi kelompok kami pak.” Kataku.
“ohh baguss.. sini taruh aja di meja bapak nanti bapak periksa” kata pak bayu.
“baik pak terima kasih.” Kata aku dan keisya sambil tersenyum.
Kami berjalan keluar ruang guru dan menuju kelas.
“nggi pak bayu ganteng bangett…huhu…” kata keisya sambil memukul tangan ku.
“iya key… sumpah ganteng banget.” Balasku.
“badanya itu loh bagus banget nggii…jangan jangan anunya juga wkwkwk.”
“hish.. hish.. jangan kenceng kenceng.”
Bel jam pelajaran pun berbunyi, kita berdua segera masuk kelas dan mengikuti pelajaran fisika, salah satu pelajaran yang aku benci. Jam pelajaran berlangsung selama 2 jam, setelah itu bunyi bel tanda istirahat ke 2. Aku mengajak keisya pergi ke kantin sekolah untuk makan siang. Tetapi pada saat ingin keluar kelas, kami di tahan ketua kelas.
“anggi, keisya kalian dipanggil pak bayu tuh.” Kata ketua kelas.
“ada apa pak bayu manggil kita?” tanyaku.
“gak tau tuh kayanya masalah makalah kalian berdua” jawab ketua kelas.
aku dan keisya pergi menemui pak bayu di ruang guru.
“permisi pak, bapak mencari kita berdua?.” Tanyaku.
“oh iyaa. Sini duduk bapak mau bicara sama kalian.” Kata pak bayu. Kami berdua segera duduk di depan meja pak bayu.
“begini anggi, keisya. Bapak sudah memeriksa materi makalah kalian, dan ternyata isi materi yang ada di makalah ini masih kurang, bahkan ada yang salah.” Kata pak bayu. Kami mendengarkan apa yang di sampaikan pak bayu, tentang materi, desain makalah, dan lain lain. Tapi waktu kita tidak cukup untuk membahas itu semua. Bel tanda masuk berbunyi.
“tuh sudah jam masuk kelas, sana kalian masuk kelas.” Kata pak bayu.
“terus makalah ini gimana pak?.” Kata keisya
“kalian benarkan dulu baru minggu depan kumpulkan ke saya.” Kata pak bayu.
“tapi pak kami masih kurang paham apa yang di sampaikan bapak tadi.” Kata aku dan keisya.
“hmm… yasudah begini. Kalian bisa tidak ikut bimbel saya di hari minggu?.”
“hari minggu kita berdua bisa pak.” Jawab aku dan keisya.
“yasudah hari minggu datang ke tempat bimbel saya kita bahas disana, udah sana masuk”
“baik pak terimakasih.” Kita berdua segera meniggalkan ruang guru dan pergi ke kelas.
Hari minggunya aku dan keisya pergi menuju tempat bimbel pak bayu. Beberapa menit kamudian kita berdua sampai di depan bimbelnya, tempatnya cukup besar dan bagus, aku bisa melihat mobil pak bayu terparkir di depan bimbelnya. Tapi kita berdua heran kenapa tempat bimbel ini sangat sepi, apa karena ini hari minggu?. Aku dan keisya segera masuk kedalam, didalam kami bertemu dengan seorang pria yang sedang membersihkan area lobi bimbel milik pak bayu.
“permisi mas.” Kata aku.
“iya neng, ada perlu apa ya? Tanya pria itu.
“mau tanya mas, pak bayunya ada tidak ya?”
“ohh…. pak bayu ada diatas neng, kalian muridnya pak bayu ya?.” Jawab pria itu
“iya mas, kami disuruh pak bayu ikut bimbel hari ini.”
“ohh.. yaudah pak bayu ada di atas, naiknya lewat tangga sana ya..” kata pria itu.
“iya mas… terimakasih.” Aku dan keisya segera naik menuju lantai dua, aku melihat pak bayu sedang ada di kantornya. Kita berdua mengetuk pintu itu.
“TOK…TOK…TOK…” keisya mengetuk pintu.
“iya masuk…”jawab pak bayu.
“permisi pak…” kataku.
“ohh anggi, keisya masuk masuk.” Pak bayu segera berdiri dan menyambut kita berdua, tak lupa kita berdia mencium tangan pak bayu.
“gimana mau mulai sekarang?”tanya pak bayu.
“emm…boleh pak.” Jawab keisya.
“yaudah kalian ke kelas aja dulu, bapak mau siap siap dulu. Kelasnya ada disana ya.” Kata pak bayu sambil menunjuk kelas yang ada di depan kantornya.
“baik pak.” Aku dan keisya menuju ruang kelas yang ada di depan kantornya. Ternyata ruang kelasnya sangat bagus, meja dan kursinya bagus dan ruangannya ber ac. Kita berdua duduk di salah satu kursi di kelas itu. Dan beberapa menit kemudian pak bayu masuk.
“oke kita mulai ya.” Pak bayu mulai menjelaskan materi. Aku dan keisya mendengarkan materinya dan mengerjakan beberapa latihan soal.
“kita istirahat sebentar ya.” Kata pak bayu.
“baik pak.” Kata aku dan keisya.
“kalian mau minum atau makan sesuatu gak? Nanti biar di buat sama mas doni.”
“hmm boleh ya pak?” taya keisya.
“boleh dong.. kalian mau apa?.”jawab pak bayu.
“apa aja boleh pak hehe…” jawab keisya.
“kalo anggi mau apa?”
“emm…sama deh pak, apa aja boleh.” Jawab ku.
“hmm yaudah sebentar ya” jawab pak bayu yang lalu mengirim pesan ke mas doni.
Beberapa menit kemudian datanglah pria yang kita temui di lobi tadi ternyata namanya mas doni. Dia membawa 2 gelas jus jeruk dan 1 piring kentang goreng.
“ini neng.. pesanannya.” Kata mas doni.
“makasih ya mas maaf ngerepotin, makasih pak bayu..” kata aku dan keisya
“iya dimakan dulu baru nanti lanjut lagi.” Jawab pak bayu.
Kami menyantap hidangan yang di berikan pak bayu yang sedang mengobrol dengan mas doni di depan kami. Setelah habis mas doni membersikan piring dan gelas tadi dan mebawanya keluar. Kelas pun di lanjutkan.
Beberapa menit kemudian tubuhku terasa aneh. Kepalaku pusing dan hawa ruangannya menjadi panas padahal ac di ruangan itu sedang menyala. Semakin lama kepalaku sangat pusing dan aku merasakan hal aneh di sekitar selangkanganku. Aku mencoba memasukan tangan ku kedalam rok mini yang aku kenakan. Aku merasakan cd yang kukenakan ini sudah basah. Aku melihat keisya juga merasakan hal yang sama, tangan keisya masuk ke dalam rok yang ia kenakan dan kepalanya terjatuh dia atas meja. Aku melihat pak bayu sedang menatap kita berdua sembari tersenyum.
Kemudian pak bayu berjalan kearah keisya dan mendorong tubunnya kebelakang. lalu tangan kanan pak bayu memegang dagu keisya dan memasukan jarinya ke dalam mulut keisya. Sedangkan tangan kirinya mulai meraba payudaranya dari luar baju yang keisya kenakan. Keisya tidak bisa berbuat apa apa karena tubuhnya sangat lemas, begitu juga aku. Pak bayu mulai mengangkat baju dan bh keisya dan terlihatlah payudara keisya, pak bayu mengulum payudaranya dengan sangat ganas secara bergantian kiri dan kanan. Keisya mulai mendesah nikmat.
“ouhh…hmmppff….” desah keisya.” Slurfftt… slurfftt…” hanya ada suara desahan keisya dan sedotan mulut pak bayu.
Aku yang melihatnya menjadi terangsang, dan mulai mengusap kemaluan dan payudara ku.
Bersambung