Part #2 Tamat : Kami Berempat Saling Berpelukan
Posisi kami berempat tidak berubah selama 15 menit. Ayu sudah sangat birahi. Tubuhnya mulai mengejang. Kegiatan jari2 tangan kiriku semakin hot, bahkan sudah dua jariku sekaligus mengobok ngobok liang vagina Ayu, sambil sesekali kugesek klitorisnya. ” Ahhhh ahhh ahhhh….Heru sayangggg….,” desah Ayu, ia sudah mendapat orgasmenya yang pertama. Terasa kedua jariku terjepit kuat di otot vaginanya. Berkedut kedut. Demikian pula halnya dengan Aline yang masih memelukku dari belakang. Terasa di kedua jariku tangan kananku, liang kenikmatan Aline sudah sangat basah. ” Ahhhh….ahhhh,” sesekali Aline mendesah desah. Pelukkannya makin keras terasa. Ia tidak lagi hanya mengecup dan menjilat leher dan lobang telingaku, dengan bibir dan mulutnya yang indah Aline menyedot cuping telingaku kuat2, turun ke leherku, duhhhh diemut dan disedotnya leherku. Geli nikmat berulang menjadi satu. Dalam hati, sempat terbersit, wah jangan2 merah semua leherku nantinya, tetapi ahhh buat apa dipikirkan. Di dalam pikiranku sekarang hanyalah menikmati sepuas puasnya pulau Dewata bersama 3 bidadariku ini. Surga dunia yang nyata.
Tanpa dikomando kami berempat beranjak ke dalam kamar dan menjatuhkan diri di kasur empuk yang besar. Mungkin karena baru saja merasakan orgasme, Ayu merebahkan badannya terlentang sambil memejamkan matanya, masih menikmati orgasme yang baru melandanya. Aku pun mengambil posisi terlentang di sebelah Ayu, dengan letak kepalaku hampir di ujung kasur. Amanda langsung berinisiatif (mungkin takut keduluan Aline), jongkok tepat di atas wajahku. Vaginanya yang indah tanpa bulu, terpampang indah di wajahku. Segera kujilati vagina indah ini, kuemut emut klitorisnya yang menyembul kemerahan. Kumasukkan lidahku menyapu seluruh dinding liang vagina Amanda. Kedua tangan ku pun sibuk meremas kedua payudarannya yang padat dan indah itu, memilin milin kedua punting pink nya yang sangat indah. ” Aduh paaa…..terusss paaa….,” desah Amanda. Pinggul Amanda bergoyang goyang, dan semakin menekan wajahku. Entah sudah berapa banyak cairan kenikmatan Amanda yang tertelan olehku. Aline yang sudah sangat terangsang, mengambil posisi berdiri bersandar ke dinding, menyodorkan vaginanya ke Amanda. Tanpa disuruh, Amanda langsung menjilati vagina Aline yang tidak kalah indahnya itu. Terdengar suara…srrruuuppp….ssruppp… wah, bukan main bernafsunya Amanda.
Ketika masih menjilati, mengulum, menyedot, vagina Amanda, terasa penisku yang sudah berdiri tegak dan keras seperti kayu, memasuki liang yang basah dan menjepit. Woooww nikmatnya. Rupanya Ayu sudah bangkit dan berjongkok memasukkan penisku ke liang vaginanya. ” Ahhhhh….Uhhhhh….nikmat banget Her, metokkkk…., ” desahnya. Pinggulnya bergoyang goyang, menekan, menggesek….Penisku rasanya benar2 ngilu, nikmat, ngilu, nikmat berganti ganti. Aline yang masih menikmati jilatan dan kuluman Amanda di vaginanya, melirik ke arah mama tirinya itu. ” Tuh kan mama curang lagi dehhh…” katanya manja. Sambil masih menggoyangkan pinggulnya Ayu menjawab, ” Tenang sayang. Kan papa Heru kuat menurut kamu. Pasti deh kalian berdua kebagiannnn…..ahhhhh….. ahhhhh duhhhh, mentok lagiii Herrr….” Ayu semakin kuat menggoyangkan pinggulnya. Terasa ujung penisku mentok di G spotnya. Ngilu rasanya.
Diiringi dengan erangan keras dari mulut Ayu, ” Ahhhhh………ahhhhhh………duhhhhh…..Herrr…….ahhhhhhh,” Ayu mencapai puncak orgasmenya yang kedua. Penisku terasa dijepit erat oleh otot vaginanya. Berkedut kedut, sangat nikmat kurasakan kedutan2 vagina Ayu. Rasanya seperti diremas remas benda lunak kenyal dan tersedot sedot….Uhhhhh….. Tubuh Ayu pun rebah kesamping dengan nafasnya yang masih memburu. Ia memejamkan mata, sepertinya ia menikmati orgasme yang dahsyat. Mengetahui mama tirinya sudah terkulai penuh kepuasan, Aline tidak mau menyia nyiakan kesempatan lagi. Ia langsung bergegas menuju selangkanganku, meninggalkan Amanda yang masih meliuk liuk kegelian karena klitoris dan liang vaginanya masih ku emut emut, kusedot sedot. Entah sudah berapa banyak cairan vagina Amanda kutelan. Terasa penisku diemut….uhhhh, ternyata sebelum memasukkan penisku ke liang vaginanya, Aline mengisap dan mengemut dulu batang penisku. Mulutnya yang mungil dan indah itu ternyata masih sanggup menelan habis penisku yang cukup besar untuk ukuran orang Asia. Bahkan terasa seperti penisku amblas semua ke dalam mulutnya masuk ke kerongkongan Aline…. Bukan main bidadariku ini…..Nikmat sekaliiiiiiiii……Uhhhhh….
Kira2 10 menit Aline mengemut, menjilati dan menyedot penisku, dan kemudian Aline berjongkok, memegang penisku dan mengarahkannya ke liang vaginanya yang indah dan sudah sangat basah. Blesss….dengan sekali sodok terbenamlah seluruh batang penisku ke dalam vagina Aline, bersamaan dengan itu, ” Ahhhhhhhhh……Uhhhhhhhhh,” Aline pun mengerang merakan nikmtanya batang penisku menyodok G Spotnya. ” Aduhhhh sayangggg……nikmattttt bangettttt sayangggg…..” Sambil mengerang Aline menggoyang goyang pinggulnya maju mundur dengan liarnya. Terasa ngilu di kepala penisku karena bergesekan dengan dinding vagina Aline terdalam. Rasanya batang penisku seperti tertekuk tekuk, karena sudah sangat mentok. Ngilu geli nikmat bergantian kurasakan. Aline sudah sangat liar dengan goyangan pinggulnya, dan disaat bersamaan, dia menarik wajah Amanda yang membelakanginya. Keduanya berciuman liar sekali. Saling bermain lidah. Menyedot lidah. Mengulum……. Sementara itu aku tetap menjilati klitoris Amanda yang sudah agak membengkak karena hisapanku. Lidahku menjulur masuk ke vagina Amanda, bermain, menjilati dinding vaginanya yang indah. Bergantian mengemut klitorisnya. Terasa kedutan2 kecil mulai terasa di batang penisku. Rasanya tidak lama lagi Aline akan mencapai orgasmenya. Goyangan pinggulnya semakin liar, keras menghentak hentak. Semakin lama semakin keras kedutan kedutan otot vaginanya, dan……. ” Aduhhhhhh…….Ahhhhhh…. Ahhhhhhh……Uhhhhhh…. Sayanggggggg…….. Nikmattttttnya…..Duhhhh Alineeee gak kuatttt…… Ahhhhhhhhh,” Aline pun mengerang dan mendesah……..tubuhnya berkedutan….Aline sudah mencapai titik tertinggi orgasmenya. Aline pun terkulai ke sebelah kananku. Aku agak menggeser tubuh Amanda, dan seolah tau maksudku, kami berdua langsung menyerbu Aline yang masih berkedutan tubuhnya dilanda orgasme yang dahsyat. Aku menyerbu vaginanya yang basah, menjilati vaginanya, menyedot dan menelan seluruh cairan yang tersisa. Amanda menyerbu kedua payudara Aline, mengemut dan menjilati puting pink Aline yang indah itu. Mendapat perlakuan dari kami berdua, Aline menggeliat geliat kegelian dan kembali mengerang, Ayu yang sudah pulih pun tidak mau ketinggalan, mengikuti Amanda menjilati dan mengemut puting anak tirinya itu….. ” Ahhhhhhhhhh aduhhhhhhhh …….nikmattttt bangettttt…… Uhhhhhhhh,” Aku tidak bisa membayangkan bagaimana dahsyatnya rasa nikmat yang dialami oleh Aline. Bukan main.
Setelah puas menjilati dan mengemut vagina Aline, aku beringsutmenghampiri Amndaku tersayang. Kupeluk dari belakang. Seketika Amanda yang masih menjilati puting Aline, menoleh ke belakang dan langsung kuserbu bibirnya yang indah. Kami pun berciuman dengan sangat liar. Kedua lidah kami seolah saling mencari. Kami saling mengulum lidah masing masing. Antara kedua mulut kami seolah tidak ada celah sedikitpun, tertutup rapat. Saling mengisap, mengulum, menjilati……Uhhhhhhhh. Perlahan tubuh indah putri tiriku ini kutelentangkan. Lidahku turun ke leher putih mulusnya….menjilati….kemudian terus turun ke kedua payudaranya yang sangat indah merangsang. Kedua putingnya kuemut bergantian. ” Ahhhhh pa….ayo donggg papa sayang…. masukkin Amanda sudah gak tahan, ” desah Amanda. Tanpa dikomando lagi, aku langsung mengarahkan batang penisku ke arah vagina Amanda. Blesss…..perlahan mulai ko sodok maju mundur….. sungguh nikmat liang vagina Amanda. Seolah tidak mau hanya pasif saja, Amanda menggoyangkan pinggulnya. ” Ahhhhhh enakkkk paaa…….terusss pa yang kerassss..,” erang Amanda. Kusodok dengan kuat penisku….dan setiap kali kusodok Amanda pun mengerang…mendesah. Aline dan Ayu tidak mau tinggal diam. Ayu dari samping kanan memasukkan kepalanya di antara aku dan Amanda. Kemudian menjilati puting kedua payudara Amanda bergantian. Sedangkan Aline menarik wajahku dan menciumi menjilati bibirku. Mencari cari lidahku. Kami pun saling mengemut lidah. Saling jilat. Uhhhhhh inilah apa yang dinamai surganya surga dunia…….
Sambil terus menyodok maju mundur penisku ke dalam vagina Amanda, jari tangan kiriku mulai jahil mengobok ngobok vagina Ayu yang sedang menungging. Terasa basah. Wah gawat. Sudah mulai bernafsu lagi Ayu. Aline kembali sibuk mnjilati dan mengemut kedua putingku, uhhhhhh geliiiii dan nikmatnyaaa. Kira 20 menitan posisi ini bertahan sehingga akhirnya aku sudah tidak kuat lagi menahan ejakulasiku. Kudekatkan wajahku ketelinga Amanda. ” Sayang papa sudah gak tahan….” bisikku. ” Iya pa…..Amana juga….kita keluar bareng ya papa sayang…..desah Amanda. Dan tidak lama kemudian, “Ahhhhhhhhhh……ahhhhhhhhhhh………..ahhhhhhhh,” secara bersama kami mengerang. Nikmatttt sekali rasanya. Kupeluk erat Amanda. Tubuhnya terasa berkedutan. Demikian pula dengan otot vaginanya. Kira2 10 menit kami berpelukan. Kemudian aku merebahkan diri ke samping. Memejamkan mata. Merasakan nikmat tiada taranya. Mendadak terasa geli2 di seputar penisku. Rupanya Ayu dan Aline menjilati sisa2 air maniku. Seolah tidak mau rugi setetespun, bergantian mereka menyedot nyedot penisku…..Bukan mainnnnnnnn………
Sambil beristirahat melepaskan lelah, dan dengan masih berbugil ria, kami berempat saling berpelukan. Saling mengecup bibir. Membelai. Di dalam hatiku, apa ya yang akan terjadi di 2 malam ke depan. Bayangkan…..bersama 3 bidadari cantik mulus seksi……melakukan orgi dengan liar. Aku tidak tahu apakah ada laki2 setengah baya seberuntung seperti aku ini bisa mendapatkan kenikmatan seperti ini. Terima kasih Amanda putriku tersayang.
TAMAT