Cerita dewasa petualangan sex geng joni bagian 4
Habib Iqbal bersimpuh di lantai berdebu kedua tangannya terikat kebelakang. Terdengar tangis dari istri dan ketiga anak perempuannya yang ikut dibawa dalam keadaan terikat. Juga ada enam murid kesayangannya yang tertangkap dalam keadaan babak belur, terluka dan terikat.
Joni berdiri di hadapan Habib Iqbal sambil bertolak pinggang.
“Bagus kamu ya, mau coba merusak daerah kekuasaan aku.” Selesai berkata Joni menendang wajah si Habib. Lelaki itu terguling sambil mengaduh kesakitan.
Sudah 5 hari sejak kerusuhan yang di picu oleh ulah Habib Iqbal pecah di kota kecil itu yang mengakibatkan 2 orang luka dan bangunan pasar serta ruko hancur dibakar dan dijarah.
Geng Joni dengan dukungan teman-temannya sesama preman dari kota lain akhirnya sepakat menyerang pesantren Al- Muqaraf. Para santri melawan dengan gigih, namun karena kalah jumlah sebagian besar terbunuh dan sebagian lagi berhasil melarikan diri. Sedangkan bangunan pesantren dibakar dan isinya dijarah oleh para preman gila itu. Habib Iqbal, keluarganya dan muridnya akhirnya bisa ditangkap hidup-hidup walau perlawanan mereka cukup sengit. Untungnya ilmu Joni dan teman-temannya sebagai pendekar cukup mumpuni sehingga bisa mengalahkan dan mematahkan perlawanan Iqbal.
Para tawanan itu dibawa preman-preman ke sebuah gudang milik Joni di pinggiran hutan. Gudang yang sering menjadi tempat penimbunan narkoba yang merupakan bisnis sampingan Joni ataupun titipan dari kelompok preman dari kota lainnya. Gudang yang juga sering menjadi tempat transit barang haram dari kelompok gangster lain. Gudang yang polisi bahkan TNI tidak berani mendekatinya karena konon di lindungi oleh sebuah organisasi politik kuat dari Jakarta.
Joni berjalan menghampiri anak dan Istri si Habib yang sedang terikat. Joni langsung menarik cadar istri si Habib yang berpakaian seperti Ninja Hatori itu. Hijab serta cadar wanita itu langsung terbuka. Tampak wajah putih mulus tidak berjerawat dengan rambut yang berombak, serta hidung mancung khas wanita keturunan Arab terpampang di hadapan geng Joni. Wajah wanita itu mirip dengan Özgü Namal (cari fotonya di IMDB aja gan) artis cantik dari Turki
“Busyet, Istri cakep begini di bungkus kayak lemper.” Joni tertawa terkekeh-kekeh. “Biar nggak dilirik cowok lain kali.” Joni dengan nada melecehkan.
Anggota geng Joni langsung ikut tertawa mendengara ucapan pemimpinnya itu.
Joni berjalan ke arah anak-anak perempuan si Habib. Dengan kasar di tariknya hijab-hijab mereka, dari anak yang terbesar sampai yang terkecil.
Habib Iqbal punya tiga orang anak perempuan. Yang paling besar berumur Ismi 23 tahun, yang tengah berumur Zaira 19 tahun, dan yang terakhir Sarah 15 tahun.
“cantik-cantik juga anaknya.” Kata Joni sambil berhadapan muka jarinya mengangkat dagu anak yang terbesar.
Joni berjalan ke arah Habib yang masih tergeletak sambil meringis kesakitan, darah mengalir dari hidungnya. Joni kemudian berjongkok dihadapannya.
“Bib, kalo lo mati masuk sorga atau neraka?” Joni berkata kepada Habib.
Si Habib Iqbal hanya melotot memandang Joni. Joni menampar wajah si Habib.
“Jawab! Bangsat!” Joni memukuli wajah si Habib.
“Sorga. Sorga, Ana masuk sorga.” Habib Iqbal berteriak-teriak.
Joni kemudian menghentikan pukulannya mendengar jawaban Habib Iqbal. Ia bertanya lagi “Ntar di sorga kayak gimana disana?”
“Dapet tujuh..tujuh puluh bidadari.” Habib menjawab terbata-bata.
Semua anggota geng Joni tertawa terpingkal-pingkal mendengar perkataan Habib.
“Bidadarinya mau diapain, Bib? Mau lo pakai semuanya? Kirim-kirim donk ntar buat kita.” kata si Gentong.
“Diam!” Joni membentak si Gentong dan yang bersangkutan langsung terdiam.
“Bib, keluarga lo masuk sorga juga kan?” kata Joni.
“I..i..ya.”
“Trus mereka jadi bidadari juga?” kata Joni.
Si Habib Iqbal mengangguk.
“Kalo saya masuk neraka, kan?” Kata Joni.
“Iya ente banyak buat dosa, gan.” Kata si Habib.
Joni berdiri. Dengan kasar, Ia kemudian menarik anak tengah si Habib untuk berdiri. Joni dengan kasar merobek-robek baju si gadis. Zaira berteriak, meronta tapi tidak berdaya. Gadis itu jatuh terduduk dengan hanya memakai pakaian dalam.
“Bagus juga body nya.” Gentong yang suka komen sembarangan langsung meneteskan liur melihat body mulus Zaira.
Tubuh gadis berkulit kuning langsat yang cenderung putih itu memakai bra berwarna pink. Buah dada montoknya yang berukuran kira-kira 34B tampak menggantung ranum. Tubuhnya bak gitar spanyol. Wajah cantik dan hidung mancung khas keturunan arab menambah pesona si gadis setengah bugil itu. Sempurna satu kata yang melukiskan bodi anak tengah si Habib sesat, Kalah deh semua model-model FHM dan Popular kalau disandingkan.
“Ini anak adalah calon bidadari.” Joni berkata kepada gerombolannya. “Berhubung kita semua ‘mungkin’ masuk neraka. Bagaimana kalau kita nikmatin dulu calon bidadari ini. SETUJU!” teriak Joni lantang.
Gerombolannya menyahut gembira dengan kompak. Seketika, gerombolan yang sedari tadi hanya melihat dengan mesum, yang tidak sabar ingin menjarah para calon bidadari itu pun langsung menyerbu. Mereka menarik gadis yang sedang setengah telanjang itu, menyeret tubuh putih mulus itu di lantai berdebu, sedangkan tangan-tangan mereka berebutan meraih dada dan paha si gadis. Sebagian lainnya menarik kasar Istri dan anak-anak yang lain. Mereka berebutan ingin jadi yang pertama memasukkan titit-nya ke dalam memek para calon-calon bidadari itu.
Melihat keadaan yang tidak terkendali, Si Joni langsung berteriak. “Diam! Jangan berebutan!”
Anak-anak buahnya segera menghentikan aksi mereka. Semuanya terdiam mematung menunggu titah pemimpin mereka.
“Kalau yang itu silahkan deh.” Joni menunjuk ke arah Istri si Habib. “Bawa ke pojok!”
Mereka langsung bergerak menarik kasar istri si Habib. Menjambak dan menyeret wanita itu dilantai kemudian melemparkan tubuh perempuan berkulit putih itu ke pojok gudang. Sebagian dari mereka bagaikan serigala lapar langsung menarik dan merobek-robek kain yang menutupi aurat istri sang Habib. Mereka tertawa senang sambil menelanjangi wanita keturunan arab itu.
Perut istri si Habib agak sedikit berlemak dan sedikit selulit di bagian pahanya, maklum udah 3 anak gan. Namun dadanya tampak masih cukup ranum dengan putting susu yang coklat kehitamana lumayan untuk dijarah gerombolan haus sex itu. Tangan-tangan mereka berebutan untuk meremasi buah dada isti si habib dan berebutan untuk mengobel memek. Wanita itu menangis meraung-raung sambil meneriakkan kata-kata tidak jelas.
“Jahanam, Kalian akan terbakar di neraka!” Si habib teriak kesal tidak berdaya, melihat istrinya diperkosa.
Si Gondrong menendang si Habib. “Bacot lo! diem aja deh! Kapan lagi setan-setan maen sama bidadari sorga.”
“Mana si Budi sipilis?” Joni bertanya dengan lantang.
Lelaki kurus botak bernama Budi langsung muncul dari antara kerumunan dan berdiri di hadapan Joni.
“Itu anak paling kecil telanjangi juga!” perintah Joni. “lo yang pertama masuk. Dan buat yang punya penyakit sipilis, kalian pakai tu perempuan. Siapa tau sembuh kalo udah pakai calon bidadari.”
“Siap Bos.” Jawab Budi.
Nggak perlu diperintah dua kali lelaki bernama Budi itu langsung menarik gadis berusia 15 tahun itu. Bersama beberapa lelaki lain yang mungkin mengidap sipilis juga, langsung menelanjangi gadis bertubuh kurus itu. Buah dada si gadis tampak baru tumbuh berukuran 32b. Si Budi langsung membuka celananya. Penisnya yang kecil tapi panjang sudah ngaceng. Teman-temannya memegangi kedua tangan dan kaki gadis kurus itu. Sebagian lagi asyik meremasi buah dada. Budi menyodokkan titit yang dipenuhi luka raja singa itu ke memek si gadis yang di tumbuhi sedikit bulu. Sarah sedari tadi menangis jadi tidak berteriak. Ia hanya meringis ketika penis si Budi masuk. Si budi langsung menggoyang penisnya. Si gadis meringis-ringis.
“Bos udah gak perawan yang ini. longgar banget.” Si Budi berteriak.
Mendengar hal itu si habib melotot karena kaget ke arah si Budi yang sedang memakai anak bungsunya itu.
“Lo pakai anak lo juga, Bib?” Kata Joni.
“Sumpah ane nggak tau gan.” Kata si Habib. Si habib istigfar berkali-kali menyaksikan istri dan anaknya sedang diperkosa.
Joni melihat ke arah istri si Habib yang sedang di genjot dalam gaya doggy style sedangkan laki-laki di sekelilingnya sedang mengocok penis masing-masing, untuk bersiap memandikan wanita arab itu dengan peju-peju mereka.
“Tong, lo coba masukin yang itu!” Joni berkata kepada Gentong.
Gentong yang sedang asyik mengobel si Zaira, anak tengah si Habib, yang kini sudah telanjang bulat terlentang dilantai, langsung sigap berdiri. Ia membuka celananya, sehingga terlihatlah titit gentong yang pendek dan dihiasi jembut lebat. Sontak Zaira meronta melihat pria di depannya sudah telanjang, tapi apa daya ia sudah dipegangi oleh anak buah Joni sehingga tenaganya tak mampu melawan para pria bajingan yang perkasa itu.
“Pegangin gan.” Kata si Gentong sambil mengarahkan titit nya ke lobang memek si Zaira.
“Aduh.”
Zaira mengaduh ketika titit si Gentong sudah masuk di memeknya.
“ini longgar juga bos.” Kata si Gentong sambil ketawa.
Si Gentong langsung mengocok titit nya di memek Zaira. Perempuan itu merintih-rintih. Maklum memek nya tidak terlumasi dengan sempurna tapi tetap peret rasanya. “Longgar tapi legit.” Si Gentong berkomentar lagi.
Si Habib mengucap istiqfar berkali-kali sambil menangis setelah tahu kedua anaknya tidak perawan bahkan sebelum di pakai lelaki-lelaki bejat itu. Padahal ia membanggakan sekali anak-anak perempuannya. Apalagi yang kecil pernah jadi juara MTQ tingkat nasional. Siapa pelakunya? Si Habib kebingungan dalam hatinya hancur luluh lantak. Apalagi jika ia melihat istrinya yang keturunan Suriah sedang di garap rame-rame oleh iblis-iblis gila, yang tidak lain adalah anak buah Joni.
Joni menjambak rambut Ismi sehingga perempuan berkulit putih itu terjerembab ke lantai.
“kamu tau, kenapa adik-adik kamu tidak perawan lagi?” Joni membentak Ismi.
Si Ismi tidak menjawab. Ia menangis sesegukan. Joni menjambak rambut gadis itu dan menampar wajahnya berkali-kali. Gadis itu berteriak kesakitan.
“Biar saya jelaskan.”
Sebuah suara menghentikan perbuatan Joni. Ia langsung mendorong Ismi hingga jatuh terlentang di lantai. Rupanya salah seorang murid si Habib yang ikut di tawan berbicara. Joni langsung melangkah mendekati murid si Habib.
“Pakai Dia!” Perintah Joni.
Anak buahnya yang masih menunggu giliran tidak perlu diperintah dua kali. Mereka langsung memegangi tangan dan kaki Ismi. Tangan-tangan kasar dan kejam merobek-robek baju Ismi. Kini tubuh putih mulus terpampang tanpa busana di hadapan mereka. Buah dada yang membulat kencang dan vagina yang menggunduk ditumbuhi bulu tipis menantang para preman itu untuk segera menikmati hidangan. Mereka pun “hom-pim-pa” siapa yang duluan masuk ke dalam memek bidadari mulus itu.
“Coba ceritakan.” Kata Joni sambil berdiri di depan murid si Habib.
“Iya, begini.” Murid si Habib buka suara.
“Yang keras!” Joni membentak. “Jenggot lebat kayak jembut gitu suara kayak perempuan lo!.” Joni menendang lelaki itu.
Lelaki itu meringis kesakitan dan bersuara lagi, kali ini lebih lantang. “Kita pelakunya. Kadang anak pak Habib suka menggoda kita. Sulit kita menahan godaan. Hamper tiap malam mereka bergantian dengan para santri. Pertama yang ajarin yang itu.” Lelaki itu menujuk Ismi.
Ismi sedang terlentang di hadapannya seorang lelaki dengan kontol sebesar kontol kuda sedang menggesek-gesekkan ujung kepala kontol nya di depan lobang Memek Ismi. Lelaki itu segera melesakkan kontol kuda nya masuk kedalam memek gadis itu. Gadis itu mendesah ketika menerima kontol itu.
“lanjutkan!” sentak Joni.
“Dulu sekali waktu pak Habib masih perang di Timur tengah. Si Ismi sering godain si Jamal, teman kami. Setelah si Jamal pergi, diusir karena ketahuan Kyai Rahman waktu lagi maen sama Siti pembantu di pesantren. Si Ismi malah makin gatelan, sering godain santri lain. Terus mulai dia ajak adiknya si Zaira.”
“kalian pesta seks.” Kata Joni sambil tertawa.
Si Habib tampak mengucap istiqfar gak karuan baca semua ayat dari ayat dari ayat kursi sampai meja sampai kulkas. Shock, karena mendengar cerita muridnya itu. Hatinya sudah hancur berantakan, harga dirinya sudah diinjak-injak, bukan hanya oleh para begundal gila sex itu melainkan juga diinjak-injak oleh para santrinya.
“Lalu?”
“kadang para santri pesta sex di gudang belakang pesantren. Kan kebanyakan dari kita mantan residivis pernah dipenjara semua, jadi liat cewe mulus gitu, ya bikin kita konak, gan.” Si santri menjelaskan.
“adiknya yang kecil juga kalian pakai?” Kata Joni.
“kalau yang itu nggak tau deh. Cuma si Ismi dan Zaira saja, kadang Umi istrinya juga ikutan.” Kata si Santri.
(si Habib tambah kencang istigfar sambil jedotin kepala ke lantai, keras-keras.)
“yang kecil sering maen juga.” Kata santri yang lain. “saya pernah lihat dia maen pesta sex dirumah kosong dekat pesantren dengan anak-anak seusia dia, waktu pulang sekolah. hijab nya kadang dipakai buat ngelap peju anak-anak abg tanggung itu.”
Si Habib makin kenceng nangisnya.
Erangan si Ismi terdengar kencang, sehingga yang lain menengok. Ismi tampak menikmati semprotan peju dari lelaki bertitit kuda itu. Gadis itu tampak merem melek tanda orgasme. Nafasnya ngap-ngapan. Setelah si kontol kuda itu mengeluarkan barangnya dari memek gadis bertubuh sintal itu. Si Ismi langsung bangkit meraih penis kontol kuda itu langsung dimasukkan ke mulutnya. Rupanya si Ismi ketagihan dengan kontol sebesar itu. Anak buah Joni yang lain memegang pinggang Ismi yang menungging itu dan memasukkan tititnya ke memek gadis itu. Sedangkan yang lain menyodorkan titit nya yang langsung di sambar oleh tangan kiri Ismi, dan di kocok-kocoknya sembari mulutnya menyepong kontol kuda itu. Gadis itu rupanya menikmati perkosaan oleh para begundal itu. Sudah biasa dia main gangbang.
Demikian juga Zaira. Ia malah sedang melakukan woman on top, pinggangnya terlihat berputar-putar di atas titit anak buah joni yang bertubuh hitam legam. Mulutnya diisi dengan titit lelaki berbadan gempal. Sedangkan kedua tangannya terlihat mengocok penis dua lelaki lainnya. Buah dada Zaira terlihat bergoyang-goyang seirama goyangan pinggangnya, yang kadang memutar dan kadang naik turun. Leher dan perut Zaira terlihat bercak-bercak peju.
“kalian semua pernah dipenjara?” kata Joni kepada para santri itu.
Mereka semua mengangguk.
“Bawakan pil baru yang biru itu.” Kata Joni kepada anak buahnya. “Kamu semua tau kan hukum di penjara?”
Para Santri itu mengangguk.
Anak buah Joni memberikan sekantung pil. Joni menyuruh para Santri mengambil satu butir dari kantong itu.
“ini narkotika jenis baru. Kamu semua bekas penjahat, pasti semua pernah mabok. Minum!” Perintah Joni.
Para santri minum pil yang diberikan Joni.
“aku melihat kalian pesta gangbang.” Kata Joni. “Buka baju kalian!” Joni mengambil pistol dari balik pinggangnya dan menodongkan pistol nya.
Pada mula nya tiada berefek. Tapi melihat adegan Umi istri si Habib sedang sibuk mengocok lelaki lain. Badannya istri si Habib sudah bermandikan peju. Para lelaki di sampingnya masih bergantian untuk menikmati memek istri si Habib. Sedangkan si Ismi terlihat menikmati muncratan dari penis si kontol kuda. Zaira juga masih dengan Woman on Top nya tapi sudah berganti lelaki lain. Sedangkan Sarah anak yang terkecil sudah terkulai pingsan, memeknya penuh peju dengan lendir-lendir kekuningan dari lelaki-lelaki berpenyakit sipilis. Sudah tidak ada yang mau menjamah si Sarah.
Para Santri itu ngaceng tampak sebagian berusaha menahan titit nya untuk berdiri tapi sulit karena pengaruh obat.
Para santri langsung melucuti baju mereka sampai semua telanjang bulat. Mereka berjalan berbaris ke arah Ismi.
“Bukan yang itu, yang ini nih.” Si Joni menunjuk si Habib.
Para santri langsung bingung.
“Buruan tusbol tuh guru kalian! Si Habib sesat, biang rusuh!”
“Tapi kita kan laki-laki?” Santri bersuara.
“Bacot lo! Kayak nggak pernah di tusbol di penjara aja! Buruan!” Joni menodongkan pistol ke arah santri yang tadi bertanya. “Kalo keluar penjara trus tobat dan jadi Santri artinya dulu di penjara sering di tusbol.”
Para santri itu berdiri di belakang si habib yang sedang menungging. Si Habib terikat tangannya sehingga tidak bisa berbuat apa-apa ketika salah seorang santrinya mengangkat jubahnya dan memelorotkan celana dalamnya.
Si santri langsung memasukkan titit ngacengnya ke lobang pantat si Habib.
“Astagfirullah!” Si habib berteriak kesakitan ketika lobang pantatnya di masukin titit muridnya.
Anggota geng Joni yang menyaksikan terbahak-bahak.
Si Habib yang sudah hancur hatinya tambah hancur lagi. Tidak disangka ia akan diperkosa para santrinya sendiri. Tidak disangka ia akan mengalami hal keji di sodomi lelaki seperti waktu ia di penjara di Tel Aviv di Israel. Dipikirnya si Habib dengan gelar yang di belinya dari seorang ulama di Suriah yang merupakan paman Istri-nya, maka ia akan dihormati di Indonesia, apalagi ia adalah mujahid yang pulang dari timur tengah.
Waktu dipenjara di Tel Aviv, Israel, si Habib tiap hari di sodomi oleh tentara-tentara Israel yang homo. Hampir 1 batalyon selama 2 tahun masa penahanannya. Itulah sebabnya si Habib anti dengan Israel dan orang Yahudi. Demikian juga waktu tertangkap oleh tentara Amerika di medan perang di Irak. Sudah 8 batalyon tentara homo dari Amerika, Inggris, dan sekutunya, yang tiap hari mensodomi si Habib. Itulah sebabnya si Habib benci setengah mati dengan bule terutama dengan orang Amerika.
Anggota geng Joni merekam video pemerkosaan si Habib sambil tertawa senang buat ancaman kalau si Habib macam-macam lagi dengan geng mereka.
——————————————————————————————————————————————————————————
Joni tersenyum melihat layar HP-nya. Tertulis headline sebuah situs berita online :
POLISI MENGIDENTIFIKASI JASAD HABIB IQBAL SEBAGAI TERSANGKA BOM BUNUH DIRI DI BANDUNG.
Joni meletakkan Hp nya, ketika si Tina keluar dari kamar mandi dengan berbalut handuk putih, rambut wanita itu terurai basah, menggairahkan. Wanita itu berdiri dihadapannya dan membuka handuk putihnya menampakkan lekuk tubuhnya yang seksi dengan buah dadanya yang bulat bergantung. Tina segera naik ke ranjang, tete nya bergoyang-goyang ketika merangkak menghampiri Joni yang sudah telanjang bulat itu. Gadis berkulit kuning langsat itu meraih kontol si Joni yang masih lemas.
Total, sudah dua minggu sejak kejadian itu. Dan Joni hari ini meneruskan pertarungan dengan Tina yang sempat tertunda akibat ulah Habib Iqbal dan gerombolannya.
Joni merem-melek menikmati jilatan dan hisapan Tina di kepala kontolnya.
TAMAT